Polres Banyuwangi akan Selidiki Kasus Begal yang Menimpa Siswa PSHT Siliragung

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Polres Banyuwangi menanggapi kasus dugaan pembegalan yang menimpa Pandu, siswa pesilat dari Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) ranting Kawedanan, Kecamatan Siliragung.

Kapolres Banyuwangi, AKBP Taufik Herdiansah Zeinardi mengaku akan melakukan penyelidikan terhadap kasus begal yang terjadi di Jalan Raya Buk Putih di Desa Kesilir, Kecamatan Siliragung, Banyuwangi.

“Nanti akan kami cek dan kami lidik,” ungkap Taufik saat dikonfirmasi TIMESIndonesia, Minggu (16/6/2019).

Sebelumnya, pesilat PSHT diduga menjadi korban begal pada Jumat (14/6/2019) malam. Korban mengalami luka tusuk di bagian perut sedalam kurang lebih 1 cm saat mencoba melawan kawanan begal tersebut.

Menurut Siswanto, Bendahara PSHT Banyuwangi, anggotanya tersebut dicegat oleh dua orang berperawakan tinggi dengan memakai helm hitam dan mengendarai motor Yamaha Vixion warna merah putih. Mereka gagal mengambil motor karena korban melawan.

“Betul, kejadiannya pada Jumat (14/6/2019) sekitar jam 11 malam. Saya sudah mendapat laporan dari anggota di Siliragung, hanya saja mengenai kronologi kejadian kurang begitu tahu persis,” ungkap Siswanto.

Tak lama setelah kejadian berlangsung, beberapa rekan Pandu sesama anggota pesilat PSHT datang dan menyisir lokasi kejadian. Namun pelaku sudah hilang jejak.

Akibat insiden itu, korban mengalami luka tusuk di perut dan memar di bagian pelipis karena mendapat sabetan senjata tajam. Beruntung korban selamat dan langsung dilarikan ke Puskesmas Siliargung.

Informasi yang dihimpun TIMESIndonesia, wilayah Kecamatan Siliragung merupakan salah satu basis PSHT di Banyuwangi. Bahkan di beberapa sudut jalan banyak ditemui tugu perguruan silat yang khas dengan sabuk mori itu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement