Gaya Hidup

Aktivitas Sederhana Ini Bisa Menurunkan Risiko Penyakit Jantung, Lho!

Minggu, 16 Juni 2019 - 06:19 | 87.00k
ILUSTRASI - Naik dan turun tangga Bisa Menurunkan Risiko Penyakit Jantung. (FOTO: Womantalk.com)
ILUSTRASI - Naik dan turun tangga Bisa Menurunkan Risiko Penyakit Jantung. (FOTO: Womantalk.com)

TIMESINDONESIA, JAKARTAPenyakit jantung masih menjadi salah satu momok di dunia kesehatan karena paling banyak menyebabkan kematian. Dari sekian banyak faktor yang mendasari, kurangnya aktivitas fisik ternyata menjadi salah satu faktor risiko utama di balik serangan jantung mematikan ini. Jika tak ingin mengalami serangan jantung, yuk lakukan beberapa aktivitas sederhana ini untuk menurunkan risiko sakit jantung.

1. Berjalan kaki

Aktivitas sederhana seperti berjalan kaki ternyata mampu diandalkan untuk menurunkan potensi penyakit jantung di kemudian hari. Faktanya, hanya dalam satu jam, berjalan kaki mampu membakar setidaknya 245 kalori dari tubuh seseorang.

Bila Anda tergolong memiliki berat badan berlebih atau bahkan obesitas, aktivitas ini juga dapat membantu menyukseskan program penurunan berat badan.

Selain kurang aktivitas fisik, kelebihan berat badan juga menjadi salah satu faktor yang berperan meningkatkan risiko penyakit jantung. Jadi, enyahkan kedua faktor penyebab utama ini dengan rutin berjalan kaki.

2. Naik dan turun tangga

Punya rumah tingkat atau ruangan kantor berada di lantai atas? Jangan sia-siakan. Naik dan turun tangga juga dapat menjadi modal agar Anda terhindar dari risiko penyakit jantung di kemudian hari.

Sebuah studi yang dipublikasikan di European Society of Cardiology menunjukkan bahwa naik-turun 100-150 anak tangga setiap minggu mampu menurunkan risiko penyakit jantung sebesar 12-20 persen.

Jika aktivitas sederhana ini dibarengi dengan perubahan gaya hidup, pola makan sehat dan istirahat cukup, niscaya penyakit jantung akan enggan menyapa hidup Anda.

3. Berkebun

Siapa sangka hobi berkebun juga bisa menjadi kunci untuk menghindari penyakit jantung yang mungkin menyerang di kemudian hari. Lihat saja, dalam satu jam berkebun, kalori yang mampu dibakar mencapai 300 kalori. Aktivitas ini setara dengan berenang santai atau bersepeda.

Bila Anda benar-benar menyukai aktivitas yang satu ini, bonus yang juga akan didapatkan adalah pelepasan endorfin, hormon anti stres yang dapat membantu mengurangi kadar radikal bebas dalam tubuh.

Jangan main-main dengan radikal bebas. Tumpukan senyawa ini dapat membuat tubuh mudah sakit, cepat tua dan sel-sel tubuh pun mudah rusak, termasuk sel jantung. Jadi jika ingin jantung tetap sehat dan terbebas dari ancaman penyakit, berkebun dapat menjadi salah satu caranya.

4. Mengetik sambil berdiri 

Bila Anda termasuk pekerja yang banyak menghabiskan waktu dengan duduk di belakang meja, Anda wajib waspada. Berdasarkan studi, terlalu banyak duduk dapat meningkatkan risiko kegemukan, diabetes, kanker, sakit jantung dan juga kematian.

Namun demikian, bukan berarti Anda harus berhenti dari pekerjaan sekarang juga. Untuk keluar dari perangkap bahaya ini, standingdesk atau meja yang memungkinkan seseorang untuk mengetik sambil berdiri bisa jadi solusinya.

Salah satu manfaat penggunaan standing deskyang sudah terbukti ilmiah adalah stabilnya kadar gula darah. Setelah makan, kadar gula darah orang yang banyak menghabiskan waktu dengan berdiri lebih cepat kembali normal dibandingkan dengan orang yang banyak duduk.

Bila kadar gula darah terjaga tetap stabil, risiko diabetes dan komplikasi penyakit jantung di kemudian hari pun akan lebih mudah dihindari.

Agar lebih maksimal, lakukan serangkaian aktivitas sederhana di atas dengan disertai perubahan gaya hidup, pola makan sehat, hindari stres dan istirahatlah dengan cukup. Dengan kesehatan fisik dan psikis yang terjaga, Anda pun akan bisa cegah penyakit jantung. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : klikdokter.com

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES