Peristiwa Daerah

Bocah di Lamongan Rawat Ayahnya yang Menderita Lumpuh Seorang Diri

Jumat, 14 Juni 2019 - 19:07 | 71.33k
Nisda menemani ayahnya yang menderita stroke, Jum'at (14/6/2019). (FOTO: MFA Rohmatillah/TIMES Indonesia)
Nisda menemani ayahnya yang menderita stroke, Jum'at (14/6/2019). (FOTO: MFA Rohmatillah/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Masa kecil biasanya lebih banyak dihabiskan untuk bermain sambil belajar mengenal lingkungan dengan balutan kasih sayang kedua orang tuanya. Namun indahnya masa kecil itu tak dirasakan oleh seorang bocah di Lamongan yang lebih banyak menghabiskan masa kecilnya untuk merawat sang ayah yang menderita lumpuh.

Bocah tersebut bernama Nisda, di usianya yang baru 8 tahun Ia sudah dihadapkan dengan situasi yang cukup pahit. 

"Bapak sakit dan ibu meninggal dunia," kata Nisda saat ditemui di kediamannya yang berada di perumahan Graha Indah Lamongan. Jum'at (14/6/2019).

Nisda bercerita, ayahnya yang bernama Tarmuji (48) sudah menderita stroke sejak 7 tahun yang lalu dan kini semakin parah sehingga membuat sekujur tubuh pria yang dahulunya berprofesi sebagai tukang servis elektronik tersebut, nyaris tidak bisa digerakkan. Sementara sang ibu, sudah satu tahun yang lalu meninggal dunia akibat penyakit komplikasi.

Kondisi ini membuat Nisda harus merawat sang ayah seorang diri. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan hidup, Nisda dan sang ayah hanya bergantung dari warga sekitar dan donatur, karena sang ayah sudah tidak mampu bekerja.

"Tetangga yang biasanya memberikan nasi bungkus, kadang ada yang memberi uang juga," ujarnya.

Lebih memilukan lagi, rumah yang menjadi tempat tinggal mereka menjadi gelap gulita saat malam tiba. Hal itu dikarenakan pihak Perusahaan Listrik Negara (PLN) sudah memutuskan aliran listrik ke rumah Nisda sejak 10 bulan terakhir, sebab ayah Nisda tidak bisa membayar biaya tagihan listrik.

"Hanya ada lampu lima watt di teras rumah ini saja mas, kalau di kamar tidak ada, lampu ini pun dikasih sama tetangga," kata Tarmuji menambahkan.

Karena kondisi ruangan rumah gelap, Nisda dan sang ayah terpaksa tidur di teras depan rumahnya. Tarmuji mengaku lebih memilih tidur di lantai teras rumah yang hanya beralaskan tikar karena di dalam rumah sering terganggu tikus yang berkeliaran.

Tarmuji yang kini tidak lagi mampu mencukupi kebutuhan keluarganya akibat lumpuh itu berharap agar Pemerintah Kabupaten Lamongan bisa membantu kehidupannya. "Kalau bisa ya minta bantuan pengobatan," ucapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Lamongan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES