Peristiwa Daerah

Bupati Anas: Ubah Paradigma Puskesmas Jadi Mal Orang Sehat

Jumat, 14 Juni 2019 - 07:12 | 80.84k
Bupati Abdullah Azwar Anas meninjau Pukesmas Jajag di Desa Jajag, Kecamatan Gambiran, Banyuwangi. (foto: Roghib Mabrur/TIMES Indonesia)
Bupati Abdullah Azwar Anas meninjau Pukesmas Jajag di Desa Jajag, Kecamatan Gambiran, Banyuwangi. (foto: Roghib Mabrur/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Pemkab Banyuwangi semakin gencar mendorong langgam gerak Puskesmas menjadi ”mal orang sehat”. Bupati Abdullah Azwar Anas mendorong Puskesmas untuk mengubah paradigma pengelolaan kesehatan dari ”paradigma sakit”menuju ”paradigma sehat”. Hal ini dilakukan Bupati Banyuwangi setelah mengunjungi pukesmas jajag di tanggal 03 Juni 2019 yang lalu.

”Puskesmas harus menjadi mal orang sehat. Jadi orang ke Puskesmas bukan hanya pas sakit, tapi juga ketika sehat agar terus sehat,” ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Jumat,(14/06/2019).

Selama ini, lanjut Anas, paradigma pengelolaan kesehatan masih ”paradigma sakit”. Hal itu termasuk didorong kebiasaan warga yang baru ke fasilitas layanan kesehatan hanya ketika sakit saja. Sehingga anggaran banyak tertuju ke pelayanan rujukan yang berorientasi ke pengobatan, bukan pencegahan.

”Anggaran ke pelayanan rujukan itu penting, seperti fasilitas di rumah sakit. Banyuwangi juga telah meningkatkan tipe rumah sakit daerahnya ke tipe B dengan alat yang terus dilengkapi. Tapi yang tidak kalah penting adalah preventif, pencegahan, promosi kesehatan. Karena mencegah lebih baik daripada mengobati. Berapa pun anggaran yang disiapkan, baik lewat BPJS, jaminan kesehatan daerah, atau skema lainnya, tetap akan kurang jika promotif-preventif kesehatan tidak diperhatikan,” tegas Bupati Anas.

Anas mengatakan, saat ini, penyebab kematian terbesar adalah penyakit tidak menular, seperti darah tinggi, stroke, jantung, yang mayoritas semua itu berawal dari pola hidup tidak sehat. Artinya orang tidak peka hidup sehat, artinya kita gagal mempromosikan gaya hidup sehat. Itu kesalahan kita semua, termasuk pemerintah daerah.

Maka dari itu, Pemkab Banyuwangi menyiapkan reward khusus bagi Puskesmas yang mampu berinovasi menarik orang sehat untuk datang ke Puskesmas, baik untuk konsultasi gizi, tumbuh kembang anak, kesehatan remaja, kesehatan jiwa, sanitasi, dan sebagainya.

”Alhamdulillah, sebagai contoh ini di Puskesmas Jajag, tiap hari rata-rata 20 orang datang untuk konsultasi kesehatan. Kalau tiap hari ada 20 orang konsultasi, sebulan 25 hari kerja ada 500 orang, dikali 45 Puskesmas di Banyuwangi, maka 22.500 orang per bulan lakukan konsultasi kesehatan. Bayangkan dampak positifnya bagi kesehatan masyarakat,” tulis Anas di akun Instagram pribadinya dengan mengunggah aktivitas di Puskesmas Jajag.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Jajag Banyuwangi dr Yos Hermawan mengatakan, rata-rata warga yang datang berkonsultasi terkait kesehatan lingkungan.

”Kami juga proaktif. Misalnya, ada pengantar orang sakit yang kita cermati kok dia itu kelebihan berat badan, maka kami tawarkan konsultasi gizi sekaligus kami cek kondisi gula darah,” jelas Yos.

Yos menambahkan bahwa juga banyak yang menggelar konsultasi preventif, semacam pembinaan kesehatan di luar Puskesmas dengan mendatangi pengajian, arisan warga, pertemuan di Balai Desa, tempat ibadah, dan sebagainya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Banyuwangi

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES