Kuliner

Warung Pak Noo Habiskan 300 Bungkus Tempe Garit dalam Sejam

Kamis, 13 Juni 2019 - 17:34 | 359.26k
Suasana warung Pak Noo di Bintaran Yogyakarta. (FOTO: Dwijo Suyono/TIMES Indonesia)
Suasana warung Pak Noo di Bintaran Yogyakarta. (FOTO: Dwijo Suyono/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTAWarung Pak Noo di Kota Yogyakarta menjadi jujukan pecinta kuliner dan wisatawan. Ya, warung yang menyajikan makanan khas Yogyakarta ini selalu menyediakan gorengan tempe hangat.

Ditambah sayur lodeh, sop, dan sayur bening ayam membuat penikmat kuliner selalu ingin datang ke warung sederhana yang berada di wilayah Bintaran Wetan ini.

"Setiap hari kami menghabiskan tidak kurang 300 bungkus tempe garit dan beras 10 kilo dan biasanya habis pada jam 12 siang jika ramai kami bisa menghabiskan beras hingga 15 sampai 20 kilogram," kata Suharjono, pemilik warung Pak Noo ini kepada TIMES Indonesia, Kamis (13/6/2019).

Dia berkisah, sudah berjualan sejak tahun 1985 ditempat tersebut. Dirinya memang menyajikan menu yang sama tidak berubah karena memang tempe garit serta sayur berkuah sangat diminati oleh warga Yogyakarta.

Warung-Pak-Noo-2.jpg

"Biasanya untuk sarapan pagi," jelas pria yang asli Wonosari ini.

Suharjono menandaskan, bahwa tenaga kerja yang membantu nya sebanyak empat orang. Mereka dari keluarga besarnya sendiri.

"Yang bekerja ikut saya ini ada keponakan dan menantu sendiri," terangnya.

Seorang pelanggan, Arief menuturkan bahwa dirinya sudah menjadi pelanggan di warung Pak Noo sejak lama. Ia mengakui bahwa  tempe garit dan minuman tehnya serta gula batu membuat sarapan pagi menjadi nikmat .

"Sudah lama saya langganan makan di warung Pak Noo. Menu dan rasanya enggak pernah berubah ini yang membuat kita betah nongkrong dan sarapan di sini," tutur Arief. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Yogyakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES