Lima Masalah Kesehatan Kulit Akibat Kecanduan Menggunakan Ponsel
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kecanduan ponsel tidak hanya berdampak buruk untuk mata, tetapi juga kesehatan kulit. Divya Mehta, founder label perawatan kulit Epique Labs seperti dilansir Indian Express mengungkapkan ada lima masalah kulit akibat kecanduan menggunakan ponse. Apa saja?
1. Dermatitis
Dermatitis merupakan peradangan pada kulit. Studi terbaru menunjukkan memegang smartphone terlalu dekat dengan kulit menyebabkan pembengkakan, kemerahan, gatal, atau melepuh di dekat tulang pipi, telinga, rahang, atau tangan. Logam seperti nikel dan kromium yang terdapat pada smartphone bertanggung jawab untuk ini.
2. Pigmentasi kulit dan jerawat
Smartphone cenderung menjadi hangat setelah digunakan dalam waktu lama. Ketika perangkat ini menjadi hangat, maka cenderung mengganggu produksi melanin normal kulit Anda. Hal ini bisa menyebabkan bintik-bintik gelap dan warna kulit yang tidak merata dalam jangka panjang.
Selain itu, ponsel juga merupakan benda yang tidak bebas kuman. Kuman di gawai Anda bisa berpindah ke wajah dan menyebabkan kulit berjerawat.
3. Lingkaran hitam mata
Salah satu ritual malam, menjelang tidur, yang kerap orang lakukan adalah memeriksa unggahan Facebook terbaru, komentar di Twitter atau Instagram via ponsel. Ingatlah, saat mata Anda melihat layar yang terang di ruangan gelap terlalu lama, otak lebih sulit untuk bersantai dan masuk ke mode tidur. Akibatnya, timbul lingkaran hitam di sekitar mata.
4. Kulit kusam
Paparan cahaya biru dari ponsel sebelum tidur buruk bagi kesehatan. LED biru yang dipancarkan smartphone tidak hanya melepaskan radiasi non-ion tetapi juga mengganggu siklus tidur alami tubuh Anda. Kurang tidur bisa menyebabkan keseimbangan jumlah air yang buruk dalam tubuh, sehingga mengakibatkan kulit kusam serta kerutan yang lebih terlihat.
5. Keriput
Masalah kesehatan kulit lain akibat kecanduan ponsel adalah kulit keriput. Terus-menerus menatap layar kecil dan memicingkan mata untuk membaca huruf kecil dapat menyebabkan kerutan di sekitar area leher atau daerah di bawah dagu, uga kerutan vertikal di antara kedua alis. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Sholihin Nur |