Indonesia Positif

STIKI Malang Ajak Milenial Gali Peluang Industri Musik Digital

Senin, 27 Mei 2019 - 09:16 | 60.55k
(FOTO: AJP/TIMES Indonesia)
(FOTO: AJP/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANGSTIKI MALANG (Sekolah Tinggi Informatika dan Komputer Indonesia) menggelar kuliah tamu dengan tajuk “Peluang Indsutri Musik Digital” Jumat (24/5/2019) Kegiatan yang digelar di ruang Seminar Gedung A ini mengundang salah satu pentolan band indie Malang Raya yakni Sambadha Wahyadyatmika.

Kegiatan yang dihadiri oleh mahasiswa DKV Personil Coldiac ini menjelaskan peluang industri musik di era milenial saat ini lebih dipermudah. “Kalau dulu kita pakai konvensional pake Disctara, saya masih ingat pada tahun 2011-2012 pengen musik di radio lagunya, mencatat seluruh alamat dan sampai saya membuat recording sendiri. tetapi di era digital saat ini lebih dipermudah dengan menggunakan alamat email, dalam waktu 3 jam saja kita sudah tahu alamat radio di seluruh Indonesia," terangnya.

Kemudahan lainnya adalah lebih mempermudah promosi diri sendiri, Sambadha menjelaskan Coldiac bisa berkembang karena bantuan Spotify.

“Berangkat dari 50 pendengar hingga 5000 pendengar. percaya musik bagus orang akan menemukan jalan untuk menemukan lagu bagus itu, semua balik ke karyanya masing-masing. karya visual bagus, nanti karya itu akan mendapatkan apa yang harus di dapatkan," jelasnya.

Ia menambahkan di era Milenial budaya konsumtif sangat bersahabat dengan kita, kita terus berusaha mencari suasana yang baru yang nantinya akan berpengaruh pada ekonomi.

“Hal ini saya dapati ketika banyak anak milenial yang migrasi ke kota Malang, mereka haus akan hiburan, mereka mencari hiburan, nah dari hiburan ini nanti sponsor rokok bisa masuk, investor brand berperan dan berpengaruh di semua industri termasuk di industri seni, saya hanya ingin industri musik lebih bergairah terutama di Malang.” tuturnya.

Digital era hanya membantu mempercepat karya kita dibantu kenal orang, Namun dibalik kelebihan dan peluangnya, Industri Musik Digital ini memiliki kekurangan yakni persaingan ketat karena semua orang mampu memperkenalkan karyanya.

“Musik jaman sekarang langsung tanpa basa-basi. penataan lagunya bisa lebih kreatif lagi misalnya chorus taruh depan, intri jangan panjang-panjang untuk menghindari orang skip lagu,” ungkapnya.

Di akhir kegiatan, Mahendra Wibawa, S.Sn, M.Pd Selaku Dosen Komunikasi Visual STIKI Malang mengatakan banyaknya potensi yang sangat beragam, karya visual dengan desain yang setengah-setengah di era milenial seperti ini pasti akan tersingkir. "Kalian dituntut untuk kreatif, sebagai akademisi dikenalkan dengan riset, anda harus melihat permintaan yang di inginkan masyarakat itu seperti apa. bukan ekspresinya dulu, permasalahannya di budaya konsumtif," tegasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES