SMK YKP Magetan Gandeng Tiongkok untuk Kembangkan Mobil Listrik

Senin, 27 Mei 2019 - 12:03 | 223.04k

SMK YKP Magetan saat uji coba mobil listrik di Magetan. (FOTO: Aditya Candra/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MAGETAN – Menyongsong Revolusi Industri 4.0, SMK YKP Magetan luncurkan terobosan baru, yaitu mobil listrik.

Melalui Dinas Pendidikan Jawa Timur menginstrusikan SMK YKP Magetan dan SMK PGRI 2 Ponorogo untuk bekerjasama antara Indonesia dan Tiongkok dalam hal pengembangan inovasi pembangunan dan SDM.

Kepala bidang program keahlian SMK YKP Magetan, Siswanto mengatakan bahwa mobil listrik itu adalah hasil antara kerjasama SMK YKP Magetan dengan SMK Dong Li yang berada di Tiongkok.

"Dalam kerjasama tersebut SMK YKP Magetan mengirimkan 2 guru untuk mengikuti pelatihan di China. Jadi sebenarnya mobil listrik itu adalah terobosan dari China yang digunakan untuk edukasi di Indonesia," ujar Siswanto kepada TIMES Indonesia, Senin (27/5/2019/).

Siswanto mengatakan, untuk project assembling-nya dikerjakan dua sekolah antara SMK YKP Magetan dan juga SMK 2 PGRI Ponorogo dan barang yang digunakan adalah standar dari China. "Semua spare part standar dari China, stirnya dikiri dan menggunakan 12 aki," ungkapnya.

Menurutnya, kelebihan dari mobil listrik ini berada di bahan bakar yang menggunakan listrik dan bukan bahan bakar fosil, jadi tidak ada gas buang dan tidak menimbulkan polusi terlebih lagi tidak ada pergerakan mesin yang cukup besar jadi penumpang lebih nyaman dan tentunya lebih hemat energi, ujar Siswanto.

Mobil listrik hasil kerjasama antara SMK YKP dan SMK Dong Li lebih praktis, tidak seperti mobil berbahan fosil yang lebih rumit. "Untuk mobil biasa kan banyak sekali part-nya, kalo mobil listrik ini lebih simpel lagi. Cukup dinamo, penggerak dan gigi sudah selesai dan hanya butuh 4-5 jam pengecasan sudah bisa jalan sekita 80-90 km, tergantung medannya," ungkapnya.

Pihaknya berharap, dari hasil kerjasama pengembangan mobil listrik SMK YKP Magetan dengan SMK Dong Li Tiongkok ini bisa sukses untuk merevolusi industri dan bisa menambah wawasan bagi siswa dan guru. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.