Politik

Jihad Dalam Politik Tak Termaktub Dalam Alquran

Senin, 27 Mei 2019 - 07:33 | 64.90k
Politisi Partai PDI Perjuangan dalam sebuah acara (FOTO:Dok.TIMES Indonesia)
Politisi Partai PDI Perjuangan dalam sebuah acara (FOTO:Dok.TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTAJihad dalam konteks politik praktis bagi umat Islam tidak termaktub dalam Alquran. Di kitab suci umat muslim itu, Alquran justru memberikan pesan bahwa umat muslim harus memprioritaskan perdamaian. Ayat-ayat yang berbicara tentang jihad di dalam Alquran juga tidak pernah menyebutkan membunuh di jalan Allah SWT.

Pakar Tafsir dari Universitas Prof Hamka (Uhamka) Izaa Rahma Nahrawi mengatakan, banyak kalangan demi kepentingan pribadi yang mengutip ayat Alquran dengan tujuan untuk memprovokasi umat Islam berperang. Izaa meyakini apabila ayat Alquran tidak dikutip, maka umat muslim tidak akan terpengaruh untuk perang. 

"Dalam Alquran jihad selalu di jalan Allah, harus lurus, tujuannya harus benar bukan jihad untuk politik, kekuasaan, kepentingan atau ekonomi," kata Izaa dalam acara diskusi Pesan Perdamaian Dalam Alquran yang digelar Bamusi di Kantor PDI Perjuangan di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (26/5/2019).

Izaa mengatakan, makna jihad dalam Alquran selalu ke arah yang positif. Dan apabila diterjemahkan ke dengan cara tidak benar, maka hal itu akan menyalahi konsep fisabilillah (berjuang di jalan Allah). Karena itu, semua pihak harus mempelajari Alquran secara holistik. 

"Ada perintah berperang di jalan Allah tapi tidak ada membunuh di jalan allah. Itu tidak ada dalam Alquran. Terbunuh di jalan Allah, ada. Perbedaan dan kemajemukan disikapi positif. Ayat-ayat Alquran tidak boleh dinegasikan," ucap Izaa. 

Dia menambahkan, umat muslim juga harus membalas kekerasan dari pihak lain dengan kedamaian. Tidak boleh umat muslim membalas dengan kekerasan selama hal itu tidak melecehkan agama, bukan politik apalagi ekonomi. 

"Harus aksi damai. Kalau ada yang memprovokasi dan kekerasan, jangan ikuti. Kalau bisa seolah-olah musuhmu jadi teman yang sangat dekat," jelasnya.

Izaa juga menegaskan bahwa konflik bukan ajaran Islam. Islam justru menyarankan untuk setiap umat muslim yang terpecah agar islah atau rekonsiliasi. "Muslim kalau marahan saja tidak boleh lebih dari tiga hari," pungkas dia. 

Sementara itu, Direktur Eksekutif Lembaga Studi Agama dan Filsafat Iqbal Hasanuddin mengatakan, berbicara tentang jihad, banyak pihak memahaminya sebagai perintah untuk berperang. Namun terlebih dari itu, Iqbal mengingatkan ayat perdamaian lebih banyak dibanding soal perang ataupun jihad. 

"Menurut saya pesan utama Alquran adalah perdamaian. Sementara ayat-ayat jihad tidak bisa ditafsirkan sebagai perintah perang, melainkan ajaran tentang merawat jiwa atau jihad an-nafsi," kata dia. 

Ketua DPP PDIP Bidang Agama Hamka Haq memandang, untuk menghindari konflik saat ini, setiap pihak harus tabayun atau mengonfirmasi berita-berita tidak jelas asal muasalnya. Kemudian, tidak boleh setiap orang mengolok-olok individu atau kelompok lainnya. Hal itu, kata Hamka, bisa memicu konflik. 

"Jauhilah persangkaan buruk. Hindari opini-opini yang membentuk kebenaran. Itulah sumber konflik sebenarnya," jelasnya. 

Di sisi lain, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, dalam Alquran, ada sebuah ayat Iqra yang menganjurkan umat Islam untuk membaca. Karena itu, Hasto meyakini membaca Alquran juga tidak hanya berbicara tentang teks, tetapi konteks di baliknya. 

Hasto juga mengajak semua pihak untuk membaca suasana kebatinan rakyat saat ini. Seperti pesan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, kata Hasto, yang mana tujuan berbangsa adalah persatuan dan perdamaian. 

"Kita adalah bangsa religius di mana upaya kita menyembah Tuhan. Sepakat perbedaan itu adalah anugerah. Mari kita bersama-sama menjadikan keseluruhan keimanan kita masing-masing mewujudkan persaudaraan kita," pungkas politikus asal Yogyakarta ini.

Diskusi ini merupakan rangkaian dalam peringatan Nuzululquran yang diselenggarakan Bamusi PDI Perjaungan. Dalam acara ini partai pengusung Jokowi-Amin ini memberikan santunan dan buka puasa bersama dengan anak yatim piatu berserta warga sekitar. Acara buka puasa bersama itu digelar di masjid baru yang didirikan PDI Perjuangan di kantornya di Lenteng Agung. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Jakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES