Gaya Hidup

Tradisi Lebaran Unik Keturunan Jawa di Suriname 

Kamis, 06 Juni 2019 - 01:21 | 784.53k
Bodo Kupat di Suriname. (FOTO: Dok. KBRI Paramaribo)
Bodo Kupat di Suriname. (FOTO: Dok. KBRI Paramaribo)

TIMESINDONESIA, MALANG – Ada yang menarik saat "orang Jawa" lebaran di Suriname.

Sekitar 15 persen penduduk Suriname adalah keturunan Jawa. Sejumlah tradisi budaya Jawa masih masih dipertahankan di sana. Termasuk tradisi Ramadhan dan Lebaran khas Jawa.

Beda dengan Indonesia, penetapan Lebaran di Suriname, ditentukan melalui hitungan Primbon Jawa yang sudah dilakukan sejak ratusan tahun lalu.

Bodo-Kupat-Suriname-2.jpgBalap perahu

Mirip dengan Indonesia, di Suriname, Idul Fitri dinyatakan sebagai sebagai hari libur Nasional. Saat lebaran tiba, mereka menggelar salat Ied di lapangan pusat kota. Dilanjutkan dengan saling silaturahmi dan bersalam-salaman.

Sehabis bersalam-salaman, mereka akan menikmati hidangan makanan khas yang sudah disiapkan yakni Bodo Kupat.

Bodo-Kupat-Suriname-3.jpgDubes mendatangi rumah warga

Mirip dengan tradisi jawa, sajian Bodo Kupat saat lebaran berupa ketupat, lontong opor, dan soto. Aneka jajanan khas Jawa seperti gethuk, jadah, waji, krupuk, dan peyek juga dihidangkan untuk melengkapi menu utama Bodo Kupat.

Sebagian penduduk yang merayakan Lebaran, menambahkan sejumlah atraksi seni untuk memeriahkan Bodo Kupat seperti Jaran Kepang bahkan acara dansa. Termasuk juga membunyikan petasan dan kembang api sebagai tanda datangnya Idul Fitri.

Bodo-Kupat-Suriname-4.jpgDisajikan hiburan berupa pertunjukan musik

Meski di Indonesia tradisi Bodo Kupat atau Kupatan di Jawa adalah hal yang biasa, namun bagi sebagian besar penduduk Suriname, tradisi Bodo Kupat yang dilakukan umat Islam Suriname saat lebaran terbilang cukup unik. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : Berbagai Sumber

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES