Unkriswina Sumba Kembangkan Strategi Pengelolaan dan Pengembangan Lahan Kering

TIMESINDONESIA, WAINGAPU – Pengelolaan dan pengembangan lahan kering di Kabupaten Sumba Timur Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan isu strategis dalam pengembangan pertanian pulau Sumba.Isu tersebut dibahas oleh Fakultas Ilmu Sains dan Teknologi Program Studi Agribisnis dan Agroteknologi Unkriswina Sumba dalam sebuah seminar yang dibuka oleh Rektor Unkriswina Sumba beberapa waktu lalu.

“Strategi ini kami lakukan untuk memberikan pemahaman dan wawasan terkait pengelolaan lahan kering di Sumba Timur dengan memberikan seminar nasional yang bertemakan strategi pengembangan dan pengelolaan pertanian lahan kering berbasis komoditas lokal daerah,” kata Dosen Agribisnis Unkriswina Sumba Anggreni Linda, S.TP, M.Agb Minggu (26/5/2019).

Ia mengatakan, seminar tersebut dilakukan karrna minimnya informasi pengelolaan dan pengembangan pertanian berbasis lokal daerah.

“Maka seminar itu kita hadirkan siswa/siswi SMA/SMK, Mahasiswa prodi agribisnis, agroteknologi, BPTP Balitbang, Hivos, Kehutanan Sumba Timur untuk dapat mengikutinya bersama pemateri berasal dari praktisi, dosen dan ilmuwan agar dapat diterapkan,” ungkapnya.

Menurut Anggreni, pengelolaan pengembangan pertanian lahan berbasis lokal daerah, petani di Sumba masih berorientasi pada pertanian subsisten tradisional. Diharapkan kegiatan itu akan berdampak positif sehingga pendapatan petani dapat meningkat.

Sementara Rektor Unkriswina Sumba NTT Pdt. Norlina Rambu Jola Kalunga, S.Si (Teol), M.Si, mengungkapkan lulusan Program Studi Agribisnis dan Agroteknologi Unkriswina Sumba harus bisa mencetak lulusan berwawasan pertanian yang benar-benar fokus sebagai petani.

“Saya berharap mahasiswa prodi agribisnis mempunyai keahlian di bidang agribisnis dan agroteknologi sehingga dapat mengelola lahan pertanian itu dengan baik dan menguntungkan petani,” tutur Rektor Unkriswina Sumba ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement