Kopi TIMES

Ramadhan Dan Spirit Pengembangan Diri

Sabtu, 25 Mei 2019 - 19:05 | 104.13k
Abdul Halim Fathani, Dosen Pendidikan Matematika FKIP Universitas Islam Malang. (Grafis: TIMES Indonesia)
Abdul Halim Fathani, Dosen Pendidikan Matematika FKIP Universitas Islam Malang. (Grafis: TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANGAlhamdulillahirobbil ‘aalamin, kita semua tentu harus bersyukur kepada Allah swt, karena telah dipertemukan kembali pada bulan Ramadhan tahun 2019 ini. Bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat istimewa, di dalamnya terdapat berbagai macam keutamaan yang terdapat berbagai macam fasilitas diberikan Allah swt kepada hamba-Nya. Bulan Ramadhan merupakan bulan yang selalu dinanti-nantikan oleh setiap individu manusia, khususnya umat Islam.

Terdapat banyak keistimewaan sekaligus keajaiban yang terjadi pada bulan Ramadhan. Misalnya saja, tatkala sebelum Ramadhan tiba, keberadaan mushalla atau masjid relatif sepi dari aktivitas, sementara pada bulan Ramadhan tiba, tempat ibadah tersebut tiba-tiba menjadi ramai, tentu ramai dengan aktivitas yang mengandung unsur ibadah, baik ibadah wajib maupun ibadah sunnah, seperti jamaah shalat Tarawih dan tadarus al-Qur’an, berbagai kegiatan kajian kitab kuning juga menghiasi masjid dan musholla.

Selain itu, juga ada sekelompok orang yang tiba-tiba muncul mental wirausahanya, sehingga dengan memanfaatkan ruang kosong di depan rumahnya mereka tiba-tiba menyulap menjadi tempat kuliner yang menyuguhkan aneka menu untuk berbuka puasa. Di samping itu, juga dengan memanfaatkan bulan Ramadlan tiba-tiba banyak sekali di antara kita yang dengan mudahnya digerakkan oleh Allah swt berlomba-lomba untuk bersedekah-beramal. Semua itu, seolah-olah bergerak sendiri yang sesungguhnya agak kesulitan kalau dilakukan di bulan selain bulan Ramadan. Inilah salah satu bentuk anugerah Allah swt dan berbagai kemudahan yang diberikan Allah swt kepada umat manusia khususnya umat Islam.

Tentu, kita sebagai umat manusia, umat muslim, sudah semestinya mengambil berbagai ‘fasilitas kemudahan’ tersebut seoptimal mungkin pada bulan suci Ramadhan ini. Tantangan kita, marilah kita niati pada bulan suci Ramadhan ini sebagai ‘madrasah’, sebagai tempat latihan, sebagai tempat belajar, dan terus berusaha agar amalan ibadahyang sudah istimewa dilakukan pada bulan Ramadhan ini dapat berkelanjutan.

Pada bulan Ramadhan, juga bisa kita manfaatkan untuk mengembangkan diri dalam mengembangkan keilmuan (baca: kepakaran) kita. Ilmu yang dikembangkan, tidak terbatas pada ilmu -yang kata sebagian orang- ilmu agama ansich. Kajian-kajian di pesantren, di masjid, di mushalla, tentu dapat diperluas dengan berbagai kajian keilmuan yang bertalian dengan sains, teknologi, matematika, ekonomi, politik, dan lainnya. Segala ilmu yang bisa mengantarkan kita untuk mendekatkan diri kepada Allah, itulah ilmu yang harus kita tekuni, harus kita pelajari dengan maksimal.

Semisal matematika. Matematika penting dipelajari oleh umat manusia, karena -paling tidak- matematika bisa menjadi salah satu wasilah untuk mempermudah, untuk mendukung aktivitas ibadah yang dilakukan oleh umat manusia. Dengan memanfaatkan momen bulan Ramadhan ini, kita bisa menjadikan sebagai wasilah untuk belajar matematika, paling tidak  mengingat kembali dulu pada saat kita belajar di Taman Kanak-Kanak (TK) atau Sekolah Dasar (SD). Kita, dikenalkan oleh guru kita yang mulia tentang pelajaran berhitung yang di dalamnya di antaranya ada operasi penjumlahan.

Sering kita dengar materi pengajian yang disampaikan oleh para Kiai, bahwasanya amalan Ibadah sunnah pada bulan Ramadan akan dihitung Allah swt seperti pahalanya orang ketika mengamalkan ibadah wajib. Sungguh keistimewaan yang sangat luar biasa yang diberikan oleh Allah swt. Bagi orang yang melaksanakan ibadah wajib akan dihitung pahalanya 10, 100, hingga 700 kali lipat. Bagi orang yang memberi makan untuk berbuka puasa, maka orang itu akan mendapatkan pahala yang sama dengan pahalanya orang yang berpuasa itu sendiri.

Kalau kita mengingat pelajaran matematika waktu SD dulu, yaitu ketika belajar operasi penjumlahan, tentu keistimewaan pahala yang diberikan Allah pada bulan Ramadhan ini banyak terkait penjumlahan. Allah swt melipatgandakan pahalanya orang yang beramal baik selama bulan Ramadhan. Nyata sekali bahwa Ramadhan merupakan bulan yang super istimewa, Allah swt melipatgandakan-menambahkan berbagai macam keutamaan dibandingkan dengan 11 bulan lainnya. Karena itu, sudah semestinya kita semua menambah berbagai amal kebajikan amal shaleh baik amalan sunnah maupun wajib.

Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda: “Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah swt berfirman: ‘Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.” (HR. Bukhari no. 1904, 5927 dan Muslim no. 1151).

Maksud dari hadis tersebut yakni setiap amalan kebaikan manusia akan dilipatgandakan pahalanya bahkan hingga 700 kali lipat. Tetapi, hal ini berbeda dengan amalan puasa. Pahala dalam puasa tidak dilipatgandakan dengan cara tersebut. Melainkan, pahala pada orang yang berpuasa akan dilipatgandakan menjadi tak terhingga oleh Allah swt.

Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah di Lathaif Al-Ma’arif mengatakan: “Sebagaimana pahala amalan puasa akan berlipat-lipat dibanding amalan lainnya, maka puasa di bulan Ramadhan lebih berlipat pahalanya dibanding puasa di bulan lainnya. Ini semua bisa terjadi karena mulianya bulan Ramadhan dan puasa yang dilakukan adalah puasa yang diwajibkan oleh Allah pada hamba-Nya. Allah pun menjadikan puasa di bulan Ramadhan sebagai bagian dari rukun Islam, tiang penegak Islam.”

Pahala puasa Ramadhan akan lebih berlipat karena bulan Ramadhan adalah bulan yang mulia. Selain itu, puasa di bulan Ramadhan juga merupakan salah satu hal yang diwajibkan oleh Allah SWT. Walhasil, terbukti Allah swt telah memberikan fasilitas yang super istimewa bagi umat manusia pada bulan Ramadhan ini. Tentu, kita tidak sepatutnya untuk menyia-nyiakan, justeru sebaliknya, kita harus mau sekaligus memanfaatkan seoptimal mungkin fasilitas yang sudah disediakan Allah swt, momen bulan Ramadhan harus kita jadikan sebagai wasilah untuk mengumpulkan energy positif dalam rangkan pengembangan diri, terlebih ibadah puasa yang pahalanya hingga mencapai titik tak terhingga. Subhanallah.

Semoga kita senantiasa dimudahkan untuk menjalani amal kebaikan. Semoga Allah swt meridhai. Semoga diri kita semua, menjadi pribadi yang berkembang, pribadi yang muttaqin, sebagaimana target Allah swt yang termaktub dalam QS. Al-Baqarah;183. Semoga. (*)

 

*Penulis: Abdul Halim Fathani, Dosen Pendidikan Matematika FKIP Universitas Islam Malang.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES