Aksi 22 Mei, Alumni 212: Kita Manfaatkan Sisa Bulan Puasa untuk Rekonsiliasi

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Tokoh Alumni 212 Aminuddin menyesalkan kerusuhan yang terjadi saat aksi 22 Mei lalu. Menurutnya, aksi yang bahkan berlangsung sejak 21 Mei itu akan menimbulkan kekacauan yang lebih jika bukan bulan puasa.

"Saya nggak bisa bayangkan kalau 21-22 kemarin itu bukan bulan puasa, saya kira bakalan lebih rusak," ujarnya dalam sebuah diskusi bertajuk 'Legitimasi Pemilu 2019: Antara People Power dan Rekonsiliasi' di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat (24/5/2019).

Menurutnya, aksi people power yang digadang-gadang belakangan ini bukanlah pertama kalinya terjadi. Bahkan sebutnya, itu bukanlah sesuatu yang haram.

"People power bukan satu yang haram, dan ini sudah beberapa kali terjadi. Bung karno jatuh karena people power, 98 juga people power," tukasnya.

Kendati demikian, Aminuddin menyarankan agar semua pihak memanfaatkan bulan Ramadhan yang tersisa ini untuk sarana rekonsiliasi, misalnya buka puasa bersama.

"Dan pasca puasa pada bulan Syawal masih ada halal bihalal. Ini sudah didesain sama Tuhan," ungkapnya.

Sebagaimana diketahui, aksi 22 Mei yang berlangsung di kawasan gedung Bawaslu RI dan sekitarnya itu berujung kerusuhan dan bentrok antara massa dengan aparat keamanan. Tak sedikit kerusakan yang ditimbulkan, bahkan menyebabkan adanya korban jiwa. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement