Peristiwa Daerah

Jelang Lebaran, Permintaan Kue Kering di Gresik Meningkat

Jumat, 24 Mei 2019 - 17:16 | 88.76k
Tety saat akan melakukan pengiriman kue kering ke konsumen. (Foto: Akmal/TIMES Indonesia).
Tety saat akan melakukan pengiriman kue kering ke konsumen. (Foto: Akmal/TIMES Indonesia).

TIMESINDONESIA, GRESIK – Menjelang lebaran, bisnis kue kering sangat menjanjikn. Bahkan, permintaan kue kering di pasaran melonjak. Meskipun hanya bisnis rumahan, omsetnya mencapai jutaan rupiah.

Beberapa kue kering yang banyak dipesan para konsumen diantaranya jenis nastar, kastengel dan putri salju. Tak jarang juga ada yang pesan camilan basreng, sus coklat, kue kacang dan kue kering lainnya.

Tety-saat-akan-melakukan-pengiriman-kue-kering-ke-konsumenb.jpg

Salah satu pembuat kue kering di Gresik Tety Widayati mengungkapkan, menjelang lebaran pesanan kue kering meningkat tajam.

Jika sebelumnya Tety hanya mempu menjual 15 hingga 20 paket kue kering, makan dimomen ini ia bisa menjual 20 hingga 30 paket kue kering dalam sehari.

"Ya alhamdulillah, banyak permintaannya. Rame seperti ini sejak pertengahan Ramadhan lalu. Semakin dekat dengan lebaran semakin banyak yang pesan," ujarnya, Jumat (24/5/2019).

Tety membeberkan, harga yang ditawarkan bervariasi. Tergantung bahan dan kerumitan produksi. "Kalau nastar dan kue salju banyak yang pesan," ujarnya.

kue-kering.jpg

Untuk memasarkan, Tety menjelaskan saat ini ia memanfaatkan media sosial untuk memasarkan produknya. Bisnis sampingan yang dirintis sejak 2017 silam itu sangat memguntungkan dan sudah merambah ke berbagai kota.

"Awalnya dari mulut ke mulut, kini berkembang hingga ke luar kota di seperti Surabaya, Sidoarjo, Lamongan. Mojokerto hingga Pasuruan, Malang dan kota-kota lain di Jawa Timur," imbuhnya.

Penjual kue kering lainnya, Musriyanah warga Kecamatan Ujungpangkah juga mendapat berkah menjelang lebaran.

Musriyanah menambahkan, kue kering buatannya selalu memakai bahan-bahan yang terbilang terbaik atau premium mulai dari tepung terigu, telur dan terpenting tanpa bahan pengawet makanan.

Dari pengolahannya ia selalu mengedepankan kehigienisan dari alat adonan hingga oven yang dipakai.

“Mulai awal puasa lalu sudah mulai banyak pesanan," imbuhnya.

Khusus untuk momen lebaran, dia memproduksi kue kering tidak sendiri. Ia dibantu oleh seorang karyawan pada setiap harinya. "Karena kuwalahan, jadi mengajak tetangga untuk membantu produksi," ungkap dia. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Gresik

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES