Ekonomi

Bahas Masalah Stunting, Delegasi World Bank Kunjungi Kabupaten Lobar

Kamis, 23 Mei 2019 - 23:55 | 46.26k
Para delegasi Word Bank saat mendengarkan pemaparan terkait Penanganan kasus Stunting di Kabupaten Lombok Barat.(FOTO: Humas Lobar for TIMES Indonesia)
Para delegasi Word Bank saat mendengarkan pemaparan terkait Penanganan kasus Stunting di Kabupaten Lombok Barat.(FOTO: Humas Lobar for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, LOMBOK BARAT – Delegasi World Bank (Bank Dunia) yang diwakili beberapa negara seperti Maroko, Kamboja, dan Timor Leste didampingi Bappenas mengunjungi Kabupaten Lobar untuk mempelajari proses penanganan kasus stunting di Lombok Barat (Lobar).

Mereka disambut oleh Sekda Lombok Barat H. Moh. Taufiq di Ruang Rapat Umar Madi Kantor Bupati Lombok Barat. “Atas nama Pemerintah Kabupaten Lombok Barat, kami mengapresiasi para delegasi yang memilih Kabupaten Lombok Barat sebagai tempat kajian mengenai stunting,” kata Moh. Taufiq, Kamis (23/5/2019).

Ia mengatakan, pada tahun 2017, pemerintah pusat telah menetapkan Kabupaten Lombok Barat bersama tiga daerah lain di Indonesia sebagai daerah percontohan penanganan kasus stunting. 

"Ini membanggakan bagi kami. Tentunya Pemerintah menilai program, terbosan, dan komitmen dari Bupati Lobar dan para kepala daerah tersebut sangat baik menghadapi stunting," ucapnya. 

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Lombok Barat Rachman Sahnan Putra menjelaskan angka kasus stunting di tahun 2007 di Lombok Barat adalah 49 persen. Dinas Kesehatan kemudian terus berinovasi menurunkan angka tersebut. 

"Beberapa inovasi yang telah dilakukan Dinas Kesehatan Lombok Barat diantaranya sensus terhadap seluruh balita di Lombok Barat, inovasi Gerakan Masyarakat Sadar Gizi (Gemadazi), Gerakan Masyarakat 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), dan upaya penguatan sistem melalui e-Puskesmas, e-Pustu, e-Poskesdes dan e-Posyandu," paparnya. 

Dengan dukungan bupati serta keterlibatan lintas sektor, kata Rachman, angka kasus stunting dapat turun menjadi 32 persen di tahun 2016. Data terakhir menunjukkan, pada Februari 2019, penurunan angka kasus stunting di Lombok Barat dapat ditekan menjadi 25,04%. 

"Angka tersebut bahkan di bawah rata-rata nasional. Pemkab Lombok Barat melalui Dinas Kesehatan menargetkan, tahun 2020 mampu menurunkan angka stunting menjadi 15% sehingga target Lombok Barat Bebas Stunting pada 2024 dapat tercapai," ucapnya. 

“Dalam upaya penurunan stunting, kita berharap agar koordinasi lintas program dan lintas sektor semakin kuat dan efektif sehingga percepatan penurunan angka stunting di Lombok Barat semakin cepat. Hanya satu satunya cara, yaitu dengan konvergen seluruh program di Kabupaten Lobar dengan kuat,” kata Rachman, dihadapan Delegasi World Bank.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Mataram

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES