Gaya Hidup

Kembalikan Pamor Brem, Tumpeng Brem Bisa Ditonton Setengah Tahun

Kamis, 23 Mei 2019 - 08:24 | 42.65k
Pengunjung mengambil foto berlatarbelakang tumpeng brem di Eathouse Gallery & Cafe. (FOTO: Yupi Apridayani/TIMES Indonesia)
Pengunjung mengambil foto berlatarbelakang tumpeng brem di Eathouse Gallery & Cafe. (FOTO: Yupi Apridayani/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MADIUNTumpeng brem yang digagas Eathouse Gallery & Cafe, Caruban, Kabupaten Madiun bisa ditonton pengunjung hingga setengah tahun. Owner Eathouse, Musa Hendri berharap keberadaan tumpeng yang digagasnya itu bisa mengangkat kembali pamor brem sebagai produk asli dari Kabupaten Madiun.

"Pusat produksi brem ada di Desa Kaliabu, Mejayan. Jadi brem itu asli dari Kabupaten Madiun," ujar Musa usai launching tumpeng brem, Rabu (22/5/2019) malam.

Sayangnya, keberadaan brem saat ini tidak lagi moncer. Bahkan banyak pengusaha brem di Kaliabu yang berhenti  berproduksi. Banyak yang akhirnya memilih bertani karena usahanya dianggap tidak prospektif.

"Ada kendala pemasaran juga. Brem hanya muncul saat pameran saja," katanya.

Dengan adanya tumpeng brem yang digagasnya, lanjut Musa, paling tidak pengunjung Eathouse diingatkan kembali soal keberadaan produk khas Kabupaten Madiun itu. Sekaligus menguatkan kembali posisi brem sebagai ikon produk Kabupaten Madiun.

"Tumpeng brem ini tidak akan saya bongkar.  Sehingga pengunjung bisa terus melihat. Kalau bremnya bisa awet sampai setengah tahun," ujar Musa.

Tumpeng brem setinggi 3,5 meter tersebut dibuat dalam waktu dua hari. Sedikitnya ada 1.500 batang brem yang ditempel di rangka yang terbuat dari bambu. Pengerjaan tumpeng brem di Eathouse Gallery & Cafe,  Caruban, Kabupaten Madiun melibatkan sekitar 14 orang saat proses pembuatan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sofyan Saqi Futaki
Sumber : TIMES Madiun

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES