Peristiwa Daerah

RS Budi Kemuliaan Akui Terdapat Korban Meninggal Akibat Luka Tembak Aksi 22 Mei

Rabu, 22 Mei 2019 - 16:10 | 137.88k
Mobil ambulans yang tiba di RS Budi Kemuliaan. (FOTO: Muhammad Fida Ul Haq/detikcom)
Mobil ambulans yang tiba di RS Budi Kemuliaan. (FOTO: Muhammad Fida Ul Haq/detikcom)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Direktur Rumah Sakit (RS) Budi Kemuliaan, dr Fahrul W Arbi, mengakui bahwa satu korban pasca aksi demo penolakan hasil rekapitulasi suara Pemilu 2019 atau aksi kerusuhan 22 Mei, meninggal dunia akibat luka tembak di bagian dada. Menurut dr Fahrul, tindakan medis telah diberikan kepada korban sebelum menghembuskan nafas terakhirnya.

"Meninggalnya karena ada luka tembak tembus ke belakang dari dada, mungkin mengenai paru-paru ada pneumotorak. Pneumotorak itu selaput paru robek sehingga udara terkumpul di sana dan kena pembuluh besar," ucap dr Fahrul kepada wartawan, Jakarta, Rabu (22/5/2019).

Lebih lanjut, dr Fahrul mengatakan sewaktu tiba di RS Budi Kemuliaan korban masih dalam kondisi hidup. Namun, selang beberapa waktu korban tak lagi dapat diselamatakan. 

dr Fahrul menambahkan, dugaan awal penyebab kematian Farhan yakni tertembak pada bagian dada hingga tembus ke belakang. Disisi lain, dr. Fahrul menyampaikan pihaknya langsung mengirim jenazah ke RS Cipto Mangunkusomo, Salemba, Jakarta Pusat.

"Korban waktu datang belum meninggal, jadi sempat diresusitasi kemudian tidak tertolong dan kita menghubungi keluarga dan kita kirim ke Cipto sekarang. Di Cipto mungkin perlu tindakan otopsi dan sebagainya," jelasnya. 

Saat ini, pihak RS Budi Kemuliaan telah menghubungi pihak keluarga yang beralamat di Grogol, Kota Depok, Jawa Barat. Para perusuh aksi 22 Mei diketahui banyak berasal dari luar Jakarta. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Jakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES