Indonesia Positif Universitas Islam Malang

Diplomat AS Bicara Toleransi di Unisma Malang, Begini Pendapatnya

Rabu, 22 Mei 2019 - 13:20 | 44.59k
Diplomat Amerika Serikat Andrew Kelly, berbicara tentang toleransi di hadapan mahasiswa Pascasarjana Unisma Malang. (FOTO: AJP TIMES indonesia)
Diplomat Amerika Serikat Andrew Kelly, berbicara tentang toleransi di hadapan mahasiswa Pascasarjana Unisma Malang. (FOTO: AJP TIMES indonesia)
FOKUS

Universitas Islam Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Diplomat Amerika Serikat Andrew Kelly, berbicara tentang toleransi di hadapan mahasiswa Pascasarjana Unisma Malang, Sabtu (18/5). Kepala Bagian Politik dan Ekonomi Konsulat Jendral Amerika Serikat di Indonesia ini menegaskan, sebagai negara yang memiliki penduduk beragama Islam terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi yang luar biasa.

Namun Kelly sempat sampaikan, bahwa ia terkejut ketika mengetahui bahwa banyak masyarakat di Indonesia yang menilai bahwa jarang terdapat penduduk beragama Islam di Amerika Serikat.

“Ada 4 juta penduduk Amerika Serikat yang memeluk agama Islam, dari angka itu sekitar 35 persennya lahir di tanah Amerika Serikat,” tuturnya.

AS-Bicara-Toleransi.jpg

Menurut Kelly, Amerika Serikat telah lama familiar dengan kaum muslim. Meskipun, lanjutnya, pemerintah Amerika Serikat tak pernah secara resmi menyensus jumlah pasti dari kaum muslim atau penganut agama lain di sana. Tetapi dari angka tersebut sudah tergambar bahwa perkembangan Amerika Serikat kini juga seiring dengan perkembangan populasi muslim di negara Paman Sam itu.

“Sejak saya masih sekolah, banyak teman saya yang muslim. Jadi saya sudah tak asing dengan kehidupan seorang muslim,” kata Kelly.

Dengan populasi penduduk muslim yang tak sedikit, tentu secara otomatis akan menimbulkan akulturasi antara kaum muslim dengan penduduk lainnya di Amerika Serikat. Ia sebutkan bahwa kerukunan umat beragama di Amerika Serikat sangat baik.

“Kita bisa temui umat Islam berbuka puasa di Sinagog (tempat ibadah kaum Yahudi), dan merayakan Ied Mubarak di sebuah stadion,” lanjutnya. Amerika Serikat pasca peristiwa 911, kata dia, justru semakin dewasa dalam menghadapi multikulturalisme di tengah masyarakat. Tak jauh dengan Indonesia, pada sejumlah Kota yang penduduk mayoritasnya muslim pasti juga merasakan semarak ramadhan.

Ia juga menyampaikan, bahwa kini muslim di Amerika Serikat juga dapat leluasa menduduki jabatan struktural pemerintah. Kelly mencontohkan pamannya yang seorang Wakil Walikota, dan Walikotanya ialah seorang muslim. Pada sesi akhir pemaparan Kelly sempat informasikan peluang beasiswa dari Amerika Serikat kepada para mahasiswa Unisma yang hadir.

AS-Bicara-Toleransi-unisma.jpg

Sejak ia ditempatkan di Indonesia, menurut Kelly hampir seluruh aspek di Indonesia pasti ada hubungannya dengan Nahdatul Ulama (NU). Ia pun tak jarang menjalin hubungan baik dengan sejumlah tokoh terkemuka NU.

“Saya sering sekali berhubungan dengan tokoh Islam NU, tak ada aspek di Indonesia yang tak berhubungan dengan NU,” jelas Kelly membuka sesi Guest Lecturer.

Sementara Wakil Rektor I Unisma Malang Prof. Drs. H. Junaidi, M.Pd, Ph.D. menuturkan, Kelly hadir di tengah para mahasiswa S2 Pendidikan Islam dan S3 Pendidikan Agama Islam Multikultural untuk menyampaikan wawasan terkait toleransi beragama di Amerika. “Kali ini kita datangkan pakar kajian Islam asal Amerika Serikat yang juga seorang diplomat, tahu mendalam juga tentang pesantren,” ungkapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Rochmat Shobirin
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES