Peristiwa Daerah

Persatuan Para Nyai Pengasuh Pesantren Gelar Deklarasi untuk Bangsa

Selasa, 21 Mei 2019 - 19:13 | 326.90k
Puluhan Nyai Pengasuh Pondok Pesantren dari wilayah Tapal Kuda menggelar deklarasi dan doa bersama untuk bangsa di Pondok Pesantren Bustanul Ulum Desa Krai Kecamatan Yosowilanggun, Lumajang (Foto Fawaid Aziz/Times Indonesia)
Puluhan Nyai Pengasuh Pondok Pesantren dari wilayah Tapal Kuda menggelar deklarasi dan doa bersama untuk bangsa di Pondok Pesantren Bustanul Ulum Desa Krai Kecamatan Yosowilanggun, Lumajang (Foto Fawaid Aziz/Times Indonesia)

TIMESINDONESIA, SITUBONDO – Puluhan para Nyai Pengasuh Pesantren, dari berbagai wilayah di Tapal Kuda, menggelar deklarasi dan doa bersama untuk bangsa di Pondok Pesantren Bustanul Ulum, Desa Krai, Kecamatan Yosowilanggun, Kabupaten Lumajang, Jawa TImur, Senin (20/5/2019).

Koordinator Nyai Pesantren se Tapal Kuda, Nyai Hj Djuwariyah Fawaid, dari Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, Situbondo, mengaku sangat prihatin dengan kondisi bangsa yang dirongrong oleh kepentingan kelompok atas nama kecurangan dalam Pemilu. Mereka pun memprovokasi masyarakat untuk tidak pecaya pada pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Nyai-Ponpes-2.jpg

“Apapun aksinya di tanggal 22 Mei besok, entah itu people power, kami tidak setuju dan tidak mendukungnya,” tegasnya.

Dalam deklarasi tersebut, sedikitnya ada enam poin yang dibacakan oleh Ketua Persatuan Nyai Pondok Pesantren se-Tapal Kuda. Salah satunya akan berperan aktif dalam mewujudkan stabilitas keamanan dan tidak ikut serta termakan fitnah yang melanggar konstitusi.

"Sebagai warga negara, kita wajib menerima apapun hasil Pemilu. Ini perintah agama, sebab Pemilu sudah sesuai dengan Undang-Undang,” tegasnya.

Para Nyai pun juga mengajak para santri dan masyarakat untuk tidak terprovokasi oleh ajakan gerakan people power yang mengarah pada tindakan makar pada negara. “NKRI ada campur ulama, kiai dari pendiri jamiyah Nahdlatul Ulama,” tambah Nyai Fitriyah dari Pasuruan.

Menurutnya, agenda mereka dengan membawa agama adalah menjadikan Indonesia sebagai negara Khilafah. Sehingga politik Pilpres ditumpangi, hingga hasil rekapitulasi suara KPU akan dijadikan gerakan. “Mereka ingin menciptakan negara Indonesia tidak aman. Jika itu terjadi, maka akan rusak di mata dunia," katanya, di depan para Nyai Pengasuh Pesantren itu, saat deklarasi(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Situbondo

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES