Politik

Habibie: Terima Hasil Pemilu 2019, Jangan Pertajam Polarisasi

Senin, 20 Mei 2019 - 13:27 | 45.03k
Presiden ke-3 RI Prof. Dr. Ing. BJ. Habibie dalam sebuah video yang diunggah The Habibie Center di YouTube, Minggu (19/5/2019).
Presiden ke-3 RI Prof. Dr. Ing. BJ. Habibie dalam sebuah video yang diunggah The Habibie Center di YouTube, Minggu (19/5/2019).

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Presiden Republik Indonesia ke-3 Prof. Dr. Baharudin Jusuf (BJ) Habibie, berpesan agar seluruh masyarakat dapat menerima hasil pemilu 2019 yang rencananya akan diumumkan 22 Mei mendatang.

Tak menutup kemungkinan, akan ada pihak-pihak yang merasa tidak puas dengan hasil pemilu. Namun, Habibie berharap permasalahan itu dapat diselesaikan secara konstitusional.

“Hindari tindakan-tindakan yang dapat mempertajam polarisasi dan perpecahan di masyarakat,” ujarnya dalam pesan kebangsaan yang diunggah melalui The Habibie Center melalui YouTube, Minggu (19/5/2019).

Lebih lanjut, Habibie menyebut jika pelaksanaan pemilu yang diselenggarakan oleh lembaga penyelenggara dalam hal ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) masih terus diupayakan perbaikan secara bersama.

Namun, KPU merupakan lembaga yang keberadaannya amanat konstitusi. Sehingga, semua pihak tentu menanti hasil rekapitulasi resmi dari lembaga tersebut.

Oleh karenanya, di tengah situasi regional dan global yang tidak kondusif seperti saat ini, menurut Habibie penting bagi semua untuk terus-menerus memperkuat ketahanan nasional. Dengan cara itulah, bangsa Indonesia dapat saling menjaga harkat dan martabat bersama sebagai sebuah bangsa.

“Namun saya sungguh meyakini jika bangsa Indonesia dapat terus meningkatkan kualitas demokrasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara serta menjaga persatuan, maka kita mampu mencapai cita-cita luhur bangsa Indonesia,” tandas Habibie. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES