Peristiwa Daerah

Forum Sila Emas Gelar Deklarasi Tolak People Power

Jumat, 17 Mei 2019 - 20:50 | 44.53k
Para tokoh agama dan tokoh masyarakat yang tergabung dalam Sila Emas mendeklarasikan menolak people power di IAIN Jember, Jumat (17/5/2019). (Dody Bayu Prasetyo/TIMES Indonesia)
Para tokoh agama dan tokoh masyarakat yang tergabung dalam Sila Emas mendeklarasikan menolak people power di IAIN Jember, Jumat (17/5/2019). (Dody Bayu Prasetyo/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JEMBER – Para tokoh agama dan tokoh masyarakat yang tergabung dalam Forum Sila Emas (Silaturahmi Antar-Agama dan Elemen Masyarakat) Jember melakukan deklarasi menolak gerakan inkonstitusional dan people power terkait penetapan real count Pemilu 2019 oleh KPU pada 22 Mei 2019 mendatang.

Deklarasi tersebut dibacakan saat pertemuan para anggota Sila Emas di IAIN Jember, Jumat (17/5/2019). Sebanyak lebih dari 100 orang hadir dalam acara deklarasi sekaligus buka puasa bersama tersebut.

Tolak-People-Power-2.jpg

Salah satu inisiator Sila Emas, Abdul Muis menerangkan bahwa ada keprihatinan dari pihaknya terkait maraknyan isu pengerahan massa atau people power untuk menolak hasil penghitungan real count oleh KPU nanti.

"Ada keprihatinan adanya upaya untuk meraih kekuasaan secara inkonstitusional. Kami berharap seluruh masyarakat menerima penetapan suara dari KPU," kata pria yang akrab disapa Gus Muis tersebut. 

Gus Muis yang juga Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Jember tersebut mengatakan, pihak yang tidak menerima penetapan suara dari KPU masih dapat menempuh sejumlah jalur yang disediakan oleh undang-undang.

"Mulai dari Bawaslu hingga Mahkamah Konstitusi (MK)," ujar Gus Muis.

Dia juga berharap, masyarakat tidak mudah terprovokasi dengan isu terkait people power.

"Kami juga telah berkomunikasi dengan kawan-kawan yang ada di pusat. Inilah suara masyarakat Jember," imbuhnya.

Inisiator Sila Emas lainnya, Ignatius Sumariyadi menuturkan bahwa pihaknya terus mengimbau masyarakat agar ikut menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan penuh tanggung jawab.

"Tidak ada satu alasan pun untuk menolak suara rakyat dengan cara yang inkonstitusional. Kalau tidak puas, ada jalur yang disediakan undang-undang agar kepentingannya dapat terakomodir," tutur tokoh Kristen Katolik tersebut.

Senada, Pendeta Kun Slamet, tokoh agama Kristen di Jember yakin bahwa pemerintah bersama TNI-Polri mampu menangkal potensi ancaman dari pengerahan people power. "Kami percaya semua itu pasti berlalu," imbuhnya di acara Sila Emas tersebut. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dody Bayu Prasetyo
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Jember

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES