Gaya Hidup

Kunjungi Kawasan Budidaya Anggrek, Dirjen Hortikultura Galakkan Ekspor Tanaman Hias

Jumat, 17 Mei 2019 - 11:35 | 275.53k
Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan), Suwandi. (FOTO: Rusman For TIMES Indonesia)
Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan), Suwandi. (FOTO: Rusman For TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Untuk menikmati kebun anggrek, tidak perlu lagi menghabiskan biaya hingga Thailand dan Singapura untuk melihat ratusan jenis anggrek yang cantik. Sebab, di Cikampek dan Sukabumi sudah banyak kebun anggrek  yang tak kalah indahnya.

Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan), Suwandi mengunjungi budidaya bunga milik PT. Ekakarya Graha Flora di Cikampek Pusaka, Kec. Cikampek, Kabupaten Karawang - Jawa Barat. 

PT. Ekakarya Graha Flora ini menghadirkan lahan pembibitan yang menyuguhkan aneka ragam jenis bunga anggrek. 

"Di taman seluas 26 hektare ini, Hortimania bisa menikmati lebih dari 2 juta tangkai yang beragam jenis bunga anggrek yang kesemuanya belum ada yang berasal dari luar negeri karena rata-rata berasal dari dalam negeri," kata Suwandi, saat mengunjungi kawasan budidaya Anggrek milik PT Eka Graha Flora, di Cikampek, Kamis (16/05/2019).

Bunga anggrek yang ada di Ekakarya Graha Flora ini tertata rapi di persemaian, dengan pengelolaan yang mengedepankan profesionalisme dari tangan-tangan yang ahli dibidang Florikultur, sebut saja Jesica (32 th) lulusan S2 Institut Tekhnologi Bandung (ITB) yang menjabat sebagai Kepala Bagian Phalaopsis di PT. EGF, bercerita bahwa pegawainya adalah orang-orang yg ahli dibidangnya masing-masing.

Suwandi, mengungkapkan ke depannya budidaya tanaman hias ini akan semakin diminati oleh petani. Karena hasilnya sangat menjanjikan, apalagi pangsa pasarnya sudah menjajaki asia tenggara hingga eropa.

Berbagai jenis tanaman anggrek antara lain anggrek bulan, anggrek hitam, anggrek kasut kumis, anggrek kebutan, anggrek sendok, anggrek bulan bintang, anggrek kerlip, anggrek jamrud, anggrek phaleonopsis, dendrobium, Vanda douglas, oncidium, dan jenis lainnya. Sentra anggrek ada di Cianjur, Tangerang Selatan, Bogor, Karawang, Batu, Karanganyar dan lainnya

"Produksi anggrek 2018 sebanyak 24,7 juta tangkai. Volume ekspor anggrek 2018 sebanyak 51,9 ton senilai Rp 4,91 miliar, volume ekspor naik 19,4 persen dan nilai naik 16,35 persen dibandingkan ekspor 2017," kata Suwandi.

"Tujuan ekspor ke negara Japan, Korea, Singapore, new Zealand, Netherland dan lainnya," imbuhnya.

Oleh karena itu, Suwandi menekankan ini pertanaman angrek ini serta bangunan yang menyajikan aneka ragam bunga tersebut. Bangunan berbentuk menyerupai tenda (gren house) itu menyimpan beraneka ragam bunga anggrek. Beberapa di antaranya sudah mekar. 

"Ini di pasaran luar biasa. Untuk paling murah saja bisa Rp 100 ribu. Paling mahal satu pot isi 50 tangkai itu bisa jutaan," jelas dia.

Bagus Maulana, Marketing Executive Orchid Forrest mengatakan apabila berbicara soal harga, maka disini masih terjangkau.

"Untuk satu pohonnya angrek bulan minimal Rp.100.000 dan yang paling murah seharga Rp. 40.000," kata Bagus.

Permudah Izin Ekspor

Dirjen Hortikultura Kementan Suwandi tegaskan pihaknya komitmen untuk terus meningkatkan ekspor komoditi hortikultura. Tidak hanya sayuran, buah-buahan tapi juga tanaman hias.

"Sesuai arahan dari Menteri Pertanian, kita terus meningkatkan ekspor komoditas pertanian kita dan juga kendalikan impor. Ekspor terus kita galakkan, salah satunya dari komoditas tanaman hias," kata Suwandi.

Suwandi mengatakan, banyak komoditas pertanian di dalam negeri ini bernilai devisa bagi negara. Salah satunya tanaman hias yang digalakkan oleh PT Eka Karya Graha ini. Perusahaan ini membudidayakan berbagai jenis tanaman anggrek untuk diekspor. Adapun negara tujuan ekspor tanaman hias ini antara lain Singapura dan juga Jepang.

"Ekspor tanaman hias proses perijinannya sekarang sudah online. Nggak berbelit-belit. Nggak pakai lama. Kalau dulu 13 hari, sekarang tidak sampai 3 jam sudah selesai. Ijinnya kami percepat. Kalau perlu saya tandatangan langsung," katanya.

Suwandi dalam blusukannya menilai pangsa ekspor tanaman hias luar biasa. Menariknya, permintaan dalam negeri untuk tanaman hias ini ternyata juga cukup besar. Ini ada juga kirimnya ke Bali, Jakarta, Surabaya, Makassar, Medan hingga Kalimantan. 

"Hampir semua pulau. Hotel, bandara, gedung perkantoran, mall-mall, ini dari sini. Tanaman hias yang ada di Bandara Cengkareng pesannya juga dari sini," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Bagian Produksi Phalaopsis, Jessica Stephanie mengaku bersyukur ijin ekspor untuk tanaman hias ke mancanegara sangat mudah. ‎"Kita bersyukur ekspor kami ke luar negeri nggak pernah ada masalah. Perizinannya sangat mudah, dan simpel," katanya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin
Sumber : TIMES Jakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES