Peristiwa Daerah

Pemurnian Pancasila Perlu Terus Diperkuat untuk Hadapi Ancaman Ideologi Asing

Kamis, 16 Mei 2019 - 07:55 | 150.67k
Menteri Pertahanan RI, Ryamizard Ryacudu saat menutup Pendidikan/Prasetya Alumni Siswa SMA Taruna Nusantara Angkatan XXVII Tahun Pendidikan 2018/2019. (FOTO: Istimewa)
Menteri Pertahanan RI, Ryamizard Ryacudu saat menutup Pendidikan/Prasetya Alumni Siswa SMA Taruna Nusantara Angkatan XXVII Tahun Pendidikan 2018/2019. (FOTO: Istimewa)

TIMESINDONESIA, MAGELANGMenteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu menegaskan, aktualisasi dan pemurnian implementasi nilai-nilai Pancasila sebagai basis kekuatan Ideologi bangsa dan negara, perlu terus diperkuat untuk menghadapi perang pengaruh ideologi asing yang kini menjadi ancaman serius.

Penegasannya itu disampaikan saat menjadi Inspektur Upacara Penutupan Pendidikan/Prasetya Alumni Siswa SMA Taruna Nusantara Angkatan XXVII Tahun Pendidikan 2018/2019, di Balairung SMA Taruna Nusantara, Magelang.

“Ancaman non fisik yang paling berbahaya yaitu ancaman terhadap "mindset” yang berupaya untuk merubah ideologi negara Pancasila sebagai pemersatu bangsa Indonesia," tegasnya.

Dikatakan, serangan mindset itu akan terus mempengaruhi hati dan pikiran rakyat dengan tujuan untuk membelokkan pemahaman terhadap ideologi negara. Ancaman itu bersifat masif, sistematis dan terstruktur yang terus berupaya untuk mempengaruhi dan merusak pemikiran serta jati diri bangsa Indonesia melalui pengaruh ideologi-ideologi asing yang tidak sesuai dengan budaya Indonesia.

Ancaman terhadap ideologi negara ini sebutkan oleh Menhan sebagai “Perang Modern” yaitu suatu metode perang yang relatif murah meriah, karena tanpa mengeluarkan satu letusan peluru-pun, pihak musuh sudah bisa menghancurkan pilar dan sendi-sendi dasar kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Apabila kita tidak bisa mengantisipasi dan mengatasi dampak serta akibat dari “Perang Mindset” ini, maka taruhannya akan sangat besar dan dahsyat terhadap keberlangsungan eksistensi NKRI ke depan," tegas Menhan.

Ia memberikan contoh nyata berbagai kejadian di belahan dunia lain seperti Suriah, lrak, Afganistan dan beberapa negara di Afrika yang mengalami mulai dari ancaman perang mindset hingga akhirnya hanya meninggalkan perpecahan dan kehancuran yang seperti tiada akhirnya.

Bahkan, lanjut Menhan, kejadian identik pernah terjadi dalam sejarah Indonesia, ketika radikal kanan (DI/TII), radikal kiri (Pemberontakan PKI) dan radikal lainnya (PRRI/Permesta) melakukan pengkhianatan dan pemberontakan kepada negara dengan mengatasnamakan ‘kebenaran” dan “ideologi” nya sendiri.

"Tetapi dengan perjuangan dan kemanunggalan TNI dan seluruh rakyat Indonesia, sejarah mencatat bahwa Indonesia bisa melewati dan mengatasi semua ujian itu dengan baik dan sangat berhasil," ujarnya.

Untuk menghadapinya, menurut Menhan, diperlukan konsep penanaman wawasan kebangsaan yang kuat dan final kepada seluruh rakyat Indonesia agar tidak mudah dipengaruhi dan terprovokasi oleh pemikiran-pemikiran yang bersifat materialis yang hendak menghancurkan ideologi bangsa yaitu Pancasila.

Selain itu, lanjut Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu diperlukan upaya kongkrit dan menyeluruh dari semua pemangku kepentingan serta seluruh rakyat Indonesia untuk memperkuat aktualisasi dan pemurnian implementasi nilai-nilai Pancasila sebagai basis kekuatan Ideologi bangsa dan negara untuk. menghadapi perang pengaruh ideologi asing yang kini menjadi ancaman serius itu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki
Sumber : TIMES Jakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES