Politik Prabowo-Sandi

Sandiaga Uno: Semakin Nyata Pemilu 2019 Torehkan Catatan Memprihatinkan

Selasa, 14 Mei 2019 - 17:48 | 206.96k
Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno saat memberi sambutan dalam acara bertajuk 'Mengungkap Fakta-Fakta Kecurangan Pilpres 2019' di hotel Grand Sahid Jaya Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa (14/5/2019). (FOTO: Rahmi Yati Abrar/TIMES Indonesia)
Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno saat memberi sambutan dalam acara bertajuk 'Mengungkap Fakta-Fakta Kecurangan Pilpres 2019' di hotel Grand Sahid Jaya Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa (14/5/2019). (FOTO: Rahmi Yati Abrar/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno menyebut, Pemilu 2019 menorehkan catatan yang memprihatinkan.

Hal itu disampaikan Sandi saat memberi sambutan acara bertajuk 'Mengungkap Fakta-Fakta Kecurangan Pilpres 2019' di hotel Grand Sahid Jaya Jakarta, Jl. Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat.

"Semakin nyata pemilu 2019 yang kita jalani sekarang ini menorehkan catatan memprihatinkan," ujar Sandi, Selasa (14/5/2019).

Catatan utama yang dimaksud adalah, banyaknya petugas KPPS yang meninggal dunia saat menjalankan tugas demokrasi. "Lebih dari 500 orang meninggal dan ribuan sakit," tukasnya.

"Kita harus menerima kenyataan bahwa inilah pemilu paling banyak makan korban, pemilu yang paling mematikan," sambung Sandi.

Catatan kedua, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu mengungkap dalam pemilu 2019 kali ini, adanya praktik politik uang tak bisa dipungkiri. Meskipun diakuinya mencari bukti praktik tersebut bukanlah hal yang mudah.

"Ada orang penting dari 01 yang ditangkap KPK yang telah mempersiapkan serangan fajar," ungkap Sandi.

Kemudian kata Sandi, banyaknya permasalahan yang terjadi berkaitan dengan lembaga penyelenggara pemilu. Mulai dari daftar pemilih tetap (DPT) yang bermasalah, kotak suara dari kardus, kekurangan logistik, hingga pengusiran saksi 02 di beberapa daerah.

"Saya sendiri mengalami kesulitan, sulitnya perijinan dan lain-lain," imbuhnya.

Bahkan lanjut Sandi, maraknya penangkapan aktivis, kriminalisasi ulama, serta pembentukan tim asistensi untuk memantau pernyatan tokoh yang dianggap sebagai pemberangusan demokrasi.

"Lantas adanya kesalahan di situng pemilu," tandas Sandiaga Uno saat mengungkap sejumlah fakta-fakta kecurangan dalam Pemilu 2019. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Jakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES