Peristiwa Daerah

Ramai #BoikotNasiPadang, Aktivis dan Perantau Minang Bereaksi

Sabtu, 27 April 2019 - 20:09 | 536.96k
(FOTO : http://blog.airyrooms.com)
(FOTO : http://blog.airyrooms.com)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Usai pemungutan suara 17 April lalu, tiba-tiba isu boikot nasi Padang ramai jadi perbincangan. Tak ayal, #BoikotNasiPadang pun marak di media sosial Twitter. Munculnya isu yang entah bersumber dari mana itu, membuat sejumlah aktivis dan perantau Minang bereaksi. Salah satunya Ilma Sovri Yanti. Dirinya menilai akan banyak pihak yang dirugikan jika hal itu dibiarkan berlanjut.

"Karena, akhir-akhir ini pasca pemilu itu banyak membicarakan tentang Sumatera Barat karena persentase dukungan 01 menurun dari 27 persen menjadi 13 persen. Kemudian ada reaksi-reaksi katakanlah di "bully" kemudian muncul di sosmed itu memboikot makanan Padang, ini nggak tau sumbernya dari mana, dan itu kita harus mengantisipasi," ujarnya kepada TIMES Indonesia, Sabtu (27/4/2019) malam.

Ilma yang mengaku sebagai salah satu pendukung paslon 01, Jokowi-Ma'ruf Amin itu menyebut, perolehan suara 13% bagi Jokowi bukanlah kekalahan. Melainkan baginya, itu merupakan bukti perjuangannya bersama pendukung 01 lainnya.

"Jadi entah dari mana datangnya tiba-tiba ada kalimat boikot nasi Padang maka kami bereaksi untuk melawan itu," tukasnya.

Sebagai bentuk reaksi atas isu memboikot kuliner khas Minang tersebut, Ilma dan kawan-kawan berencana akan menggelar acara "makan basamo" di salah satu restoran Padang di kawasan Jakarta Timur, pada Minggu (28/4/2019) siang.

Acara yang rencananya akan dihadiri 30 orang itu, tidak hanya digagas oleh pendukung 01, tetapi juga pendukung 02 yang merupakan bagian dari perantau Minang.

"Ini masalahnya berbicaranya sudah Sumatera Barat. Jadi kita bereaksi bahwa tidak ada baik pendukung 01 yang meminta orang untuk memboikot makanan Padang. Jadi kita langsung mengantisipasi hal itu supaya tidak berkepanjangan dan merugikan banyak pihak," ungkapnya.

Lebih lanjut, sebagai salah satu penggagas acara, Ilma mengatakan jika pihaknya tidak mengundang tokoh siapapun dari kubu 01. Sebab, acara "makan basamo" melawan #BoikotNasiPadang itu murni gerakan masyarakat. "Mungkin ada tokoh Minang yang dituakan, kemudian para perantau Minang yang peduli dengan hal itu," tandasnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Jakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES