Peristiwa Daerah

Mahasiswa KKN IAIN Purwokerto Ajak Warga Pilah Sampah dari Lingkungan Keluarga

Sabtu, 27 April 2019 - 12:04 | 94.98k
Heriyanto (kanan) dan Kristianto saat Sosialisasi Pengelolaan Sampah yang digelar oleh Kelompok 1 KKN IAIN Purwokerto di Balai Desa Penaruban, Kecamatan Kaligondang (FOTO: Edi Siswanto/TIMES Indonesia)
Heriyanto (kanan) dan Kristianto saat Sosialisasi Pengelolaan Sampah yang digelar oleh Kelompok 1 KKN IAIN Purwokerto di Balai Desa Penaruban, Kecamatan Kaligondang (FOTO: Edi Siswanto/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PURBALINGGA – Mahasiswa KKN IAIN Purwokerto mengajak masyarakat untuk memilah sampah organik dan non organik sebelum membuangnya. Pemilahan sampah bisa membantu mengatasi permasalahan limbah domestik.

Ajakan memilah sampah ini didukung oleh Heriyanto, sebagai pemerhati sampah dan pengusaha maggot di Purbalingga, Jawa Tengah. Berbicara dalam acara Sosialisasi Pengelolaan Sampah yang diselenggarakan oleh Kelompok 1 KKN IAIN Purwokerto dalam acara Pengukuhan dan Pelantikan Pengurus Karangtaruna Aditya Karya Muda Desa Penaruban, Kecamatan Kaligondang, Kabupaten Purbalingga, Jumat (26/4/2019) kemarin malam, Heriyanto mengatakan, proses pemilihan sampah tersebut hendaknya dimulai dari lingkungan terkecil yaitu keluarga.

"Jika budaya memilah sampah sudah menjadi kebiasaan dalam keluarga, maka dengan sendirinya permasalahan sampah akan teratasi," katanya.

Heriyanto, juga menjelaskan bahwa sampah dari rumah tangga memang tidak bisa terhindarkan. Namun demikian tiap-tiap rumah tangga dapat memiliki peran penting dalam pengelolaan sampah.

"Sampah dapat diubah menjadi material yang memiliki nilai ekonomis baik melalui proses daur ulang maupun dijadikan sebagai pupuk organik dan kompos serta akan memudahkan proses pengolahanya di tempat pembuangan ahir," jelasnya.

Senada dengan, Heriyanto, pemateri kedua Kristianto Pengelola Bank Sampah Muda Jaya dari Desa Darma Keradenan, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas juga mengatakan pemilahan sampah akan mempermudah pengolahan. Sehingga  pemanfaatan sampah setelah pemilahan akan mmpunyai nilai ekonomis sesuai  jenisnya.

Kepala Desa Penaruban, Siti Syarifah, saat ditemui TIMES Indonesia berharap masyarakat Desa bisa menindaklanjuti dengan langkah-langkah kongkrit dan masif dalam pengelolaan sampah. Dan akan melibatkan semua lapisan masyarakat dalam membangun budaya hidup bersih dan sehat.

"Kami berharap, bila perlu di bulan ramadhan nanti di bentuk relawan dari pemuda atau Karang taruna untuk mensosialisasikan tentang pengelolaan sampah di setiap masjid atau mushola," harapnya, Sabtu (27/4/2019).

Sementara itu, Ketua Kelompok 1 KKN IAIN Purwokerto, Fahmi Fatkhurahman juga berharap sosialisasi pengelolaan sampah bisa menyadarakan masyarakat untuk mau mengelola sampah. Terutama pemuda yang tergabung dalam Karangtaruna untuk berperan aktif dalam perubahan terkait persoalan sampah di Desa. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki
Sumber : TIMES Yogyakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES