Peristiwa Daerah

Sasar Penderita Penyakit Kronis, BPJS Kesehatan Waingapu Hadirkan Prolanis

Jumat, 26 April 2019 - 21:55 | 65.23k
Peserta BPJS Kesehatan Waingapu NTT saat melakukan senam Prolanis(FOTO:Habibudin/TIMES Indonesia)
Peserta BPJS Kesehatan Waingapu NTT saat melakukan senam Prolanis(FOTO:Habibudin/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, WAINGAPU – Selain memberikan jaminan pelayanan kesehatan, program Jaminan Kesehatan Nasional dan Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang diselenggarakan BPJS Kesehatan Waingapu memiliki beberapa program promotif dan preventif yang bermanfaat seperti program pengelolaan penyakit kronis (Prolanis) bagi penderita penyakit kronis.

Yakob Ndena Nggaba (68) seorang peserta BPJS Kesehatan Jumat (26/4/2019) mengungkapkan, Prolanis adalah sistem pelayanan kesehatan dan pendekatan proaktif yang melibatkan peserta seperti fasilitas kesehatan dan BPJS Kesehatan dalam rangka memelihara kesehatan peserta JKN-KIS bagi penderita penyakit kronis sehingga dapat mencapai kualitas yang optimal dengan biaya pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien.

“Jadi yang dimaksud penyakit kronis seperti hipertensi, sayapun telah merasakan manfaat dari Prolanis sejak terdaftar sebagai peserta klub Prolanis BPJS Kesehatan maka hipertensi yang saya derita dapat dikontrol dan menjaga agar hipertensi saya tidak naik lagi dengan cara mengatur cara makan dan gaya hidup sebagainya,” kata Yakob.

Menurutnya, ia tergabung di klub prolanis Mbaha Eti Riki Mata merupakan peserta prolanis di Dokter praktik perorangan (DPP) dr. Arifin Nopalina sejak tahun 2013, aktifitas program prolanis yang dikelola oleh BPJS Kesehatan diantaranya, konsultasi medis, senam prolani, edukasi prolanis serta pemantauan status kesehatan berupa pemeriksaan rutin setiap bulan (GDP/GDPP).

“Pemeriksaan rutin 3 sampai 6 bulan (HbA 1C) kimia darah (microalbuminuria, ureum, kreatnin, kolesteroltotal LDL, kolesterol HDL dan trigliserida) lalu terdapat kegiatan visit, pelayanan obat, mentoring spesialis dan reminder (melalui SMS gateaway),” ujarnya.

Yakob menambahkan, selain rutin mengikuti senam, ia mendapatkan edukasi dan sharing dari dokter keluarga dan teman-teman sesama penderita penyakit kronis, disamping prolanis juga dikenal oleh masyarakat khususnya penderita penyakit kronis.

“Inipun dapat meningkatkan pengetahuan dan kemandirian peserta dalam upaya memulihkan dan mencegah timbulnya komplikasi penyakit kronis juga meningkatkan status kesehatan bagi peserta prolanis,” tutur Yakob. (*)   

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Sumba

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES