Peristiwa Daerah

Begini Komentar Cak Nun Usai Pemungutan Suara Pemilu 2019

Kamis, 25 April 2019 - 22:02 | 227.13k
Budayawan Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun (pegang mik). (FOTO: A Riyadi/TIMES Indonesia)
Budayawan Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun (pegang mik). (FOTO: A Riyadi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Budayawan Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun menerangkan, selama terjun ke masyarakat dirinya tidak menemukan adanya bibit potensi keributan usai pemungutan suara Pemilu 17 April 2019 lalu.

Pengamatan itu ia lakukan sesaat dan sesudah pemungutan suara. Setidaknya, ada 15 kota di Indonesia yang ia kunjungi saat dan sebelum pemilu bersama Kiai Kanjeng.

“Selama keliling bersama Kiai Kanjeng ke 15 kota selama dua minggu non-stop, saat tanggal 17 (waktu pemilu serentak) juga tak libur (mengisi acara). Saya tidak menemukan potensi ada kerusuhan,” kata Cak Nun ditemui di kediamannya di Yogyakarta, Kamis (25/4/2019).

Dari lawatan itu, lanjut Cak Nun, mau tak mau ia jadi ikut mengetahui kondisi di wilayah yang dikunjungi. Sebab, secara sengaja atau tidak sengaja, setiap panitia yang mengundang dirinya meminta temanya tentang persatuan, atau memastikan situasi aman pasca pemilu.

Cak Nun menerangkan, daerah yang dikunjungi tidak pernah ada indisikasi bentrok, kontroversi, maupun konflik fisik. Kalaupun ada polarisasi pilihan politik, Cak Nun memastikan tak sampai mengarah konflik fisik apalagi perpecahan horizontal.

Daerah yang dikunjungi Cak Nun seperti Temanggung, Cilacap, Kebumen dan berbagai wilayah Jawa Tengah, dan Jawa Timur. “Kami juga ke Kota Solo, yang katanya rawan, ternyata juga tidak rawan, warganya kompak saja sebagai bangsa Indonesia,”  papar Cak Nun.

Dari kegiatannya berkeliling ke belasan kota itu, Cak Nun menyimpulkan sebenarnya potensi konflik politik, bentrok pendukung, dan kegaduhan akibat pemilu itu tak sampai merembet ke akar ramput. “(Konflik) itu terjadi hanya di kalangan menengah ke atas. Di tingkat masyarakat, sejauh yang kami alami tidak ada masalah, tidak ada potensi ribut,” terang Cak Nun.

Cak Nun memperkirakan konflik yang hanya terjadi di seputar elit saat dan pasca pemilu juga tak akan menular ke bawah. "Ya mungkin mercon sedikit-sedikit tapi rakyat tak akan terpengaruh lah," jelas  Cak Nun.

Di tengah riuh saling klaim kemenangan antar kubu pasangan calon presiden dan wakil presiden. Cak Nun mengaku memilih dan mengajak masyarakat tetap memposisikan diri sebagai rakyat biasa.

“Rakyat menurut saya juga tidak bingung-bingung amat dengan itu (klaim kemenangan) karena masing-masing pakai datanya sendiri. Mau sujud syukur mau syukuran ya monggo saja, rakyat juga enggak apa-apa,” ujarnya.

“Tapi apapun yang terjadi kita tetap bersatu sebagai bangsa Indonesia,” ungkap Cak Nun.

Cak Nun sendiri menolak untuk melihat konflik elit politik di atas antara kubu calon presiden wakil presiden nomor urut 01 atau 02 akibat saling klaim kemenangan usai pemungutan suara. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Yogyakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES