Kopi TIMES

Sudahkah Kita Ber-NU?

Kamis, 25 April 2019 - 18:53 | 89.30k
H Noor Shodiq Askandar, SE, MM, Ketua PW LP Maarif NU Jawa Timur. (Grafis: TIMES Indonesia)
H Noor Shodiq Askandar, SE, MM, Ketua PW LP Maarif NU Jawa Timur. (Grafis: TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Kita itu terkadang di NU merasa pintar, sehingga terkadang tanpa terasa berniat melakukan sesuatu yang melebihi kapasitas kita.

Padahal sejatinya kita itu masih harus terus belajar memperbaiki diri. Apalagi jika terkait apakah kita ini sudah berbuat, khususnya di NU.

Saya teringat dawuh Mbah KH A Muchit Muzadi (alm) : Sekarang ini banyak generasi yang merasa pintar dan ingin masuk dalam organisasi dg niat untuk membenahi NU.

Niatnya sih baik, akan tetapi yang perlu dipertanyakan apa yang sudah diperbuat bagi NU, sehingga mempunyai keinginan membenahi NU. Bisa apa da punya kapasitas apa kita ini?

 Sehebat apa kita dibanding dengan para muassis NU. Lantas  hal lain yang perlu kita telaah, apa salahnya NU? Apa kurangnya NU ? dan segudang pertanyaan lainnya.
Para kyai dulu selalu merasa tidak bisa sebagai ungkapan penghormatan dan andap asor. Bukan karena tidak bisa beneran.

 Tidak ada yang berusaha menonjolkan diri dalam mengabdi di NU. Apalagi merasa paling ngerti, paling bisa, paling pinter, dll. Seringkali mereka justru malah berebut meminta yang lain untuk menjadi yang di depan dan memimpin. Bukankah demikian akan terasa jauh lebih indah?
 
Saat saya selesai ikut PKP NU dan diminta memberikan testimoni, saya justru tambah bingung karena semakin belajar, semakin terasa bahwa saya tidak ada apa apanya dan juga belum berbuat apa apa untuk NU. 

Malu rasanya dengan para kyai yang telah berjuang korbankan harta benda, bahkan waktu untuk keluarga. Mereka semua total untuk NU, agar bisa diakui sebagai murid hadratusyeh KH Hasyim Asy'ari, sehingga bisa larut dalam dawuh beliau : Sopo ae sing gelem ngurus NU, tak akoni dadi muridku. Kabeh muridku tak dungakno mugo chusnul khotimah.

Oleh karena itu, melalui tulisan ini saya mengajak diri saya dan kita semua : marilah kita tata niat mengabdi di NU untuk belajar, untuk memperbaiki diri, untuk merubah diri, dsb melalui jam'iyah Nahdlatul Ulama yang sangat kita cintai bersama. (*)

*Penulis, H Noor Shodiq Askandar, SE, MM

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES