Cek Fakta Fakta atau Hoaks

[CEK FAKTA] Warga Madura Potong Tangan Pelaku Kecurangan Pemilu 2019

Kamis, 25 April 2019 - 17:25 | 325.48k
Hasil tangkapan layar video youtube
Hasil tangkapan layar video youtube

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Warganet sempat digegerkan dengan adanya video viral seorang warga Madura, Jawa Timur, dipotong tangannya sebagai sanksi karena mencurangi surat suara Pilpres 2019. Benarkah?

Video di Youtube dan WhatsApp yang disertai narasi seolah terjadi penganiayaan dengan senjata tajam terhadap pelaku yang mencoblos 100 surat suara Pemilu 2019, di Madura.

Ada dua narasi dalam video yang beredar itu, sebagai berikut: 

"Warga Madura potong tangan pelaku kecurangan yang mencoblos 100 surat suara pemilu 2019." 

"Ini bukti QISHOS yang main coblos 100 surat suara dicoblos sendiri, masyarakat madura lalu memotong tangan pelaku."

Dalam video tersebut, tampak seorang lelaki dibaringkan di tanah. Sementara tangan kanannya dipegangi oleh satu orang lain. Sedangkan satu warga lainnya menghunuskan golok hendak menebas.

Video tersebut disebar di YouTube oleh akun Arif Wardana pada hari pemungutan suara Pemilu dan Pilpres 2019, yakni 17 April pekan lalu.

Video pada akun tersebut sudah ditonton oleh 5.256 warganet. Tapi kekinian, Kamis (25/4/2019), video itu telah diganti judulnya.

Sementara akun Al Zi juga mengunggah video yang sama di YouTube dengan judul dikaitkan dengan Pilpres 2019. Namun kekinian, akun itu juga sudah mengganti judulnya.

Klik video (PERINGATAN: video ini tidak layak untuk ditonton karena mengandung unsur kekerasan):

CEK FAKTA

Menurut penelusuran tim CEK FAKTA TIMES Indonesia, video ini merupakan video carok di Madura dan tidak memiliki keterkaitan dengan Pemilu 2019. Karena ditemukan adanya sebuah video yang berisi kejadian yang sama, diunggah ke akun Youtube Ridho Roma pada 16 Februari 2019 dengan judul "Korban carok Madura.."

Video ini memiliki kesamaan yakni berdurasi 3 menit 58 detik. Gambar video yang ditampilkan pun sama dengan video yang beredar ini.

Informasi ini juga dibenarkan Polda Jawa Timur melalui akun Facebook dan Instagram yang terverifikasi milik Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Timur. Polda Jatim menyatakan bahwa informasi tersebut hoaks atau tidak benar. Karena di Madura tidak ada kejadian seperti yang disebutkan di narasi video tersebut.

Video-Hoax-Kekerasan-PIlpres.jpg

Untuk diketahui, berdasarkan artikel di Wikipedia, carok sendiri merupakan tradisi bertarung yang disebabkan karena alasan tertentu yang berhubungan dengan harga diri kemudian diikuti antar kelompok atau antar klan dengan menggunakan senjata (biasanya celurit). Kata carok sendiri berasal dari bahasa Madura yang berarti ‘bertarung atas nama kehormatan’.

KESIMPULAN:

Informasi yang beredar melalui video dan keterangan tersebut masuk dalam informasi Hoaks. Karena, konten ini masuk dalam jenis disinformasi Konten yang Dimanipulasi. 

Konten yang dimanipulasi ini adalah konten informasi atau gambar yang asli (sengaja) dimanipulasi untuk menipu.

________

Cek Fakta TIMES-Indonesia

TIMES-Indonesia adalah media online yang sudah terverifikasi faktual di Dewan Pers. Dalam kerja melakukan cek fakta, TIMES-Indonesia juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal, untuk memverifikasi berbagai informasi hoaks yang tersebar di masyarakat.

Jika anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA TIMES-Indonesia di email: [email protected] atau [email protected]

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sholihin Nur

Fakta atau hoaks?
Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini.

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES