Gaya Hidup

Sering Tidak Sarapan Tingkatkan Risiko Kematian Dini?

Kamis, 25 April 2019 - 06:02 | 159.58k
ILUSTRASI - Malas Sarapan. (FOTO: Thinkstock)
ILUSTRASI - Malas Sarapan. (FOTO: Thinkstock)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Dengan berbagai alasan seperti malas atau buru-buru, orang sering melewatkan sarapan. Padahal, sarapan adalah waktu makan yang penting untuk kesehatan tubuh. Bahkan, sebuah penelitian mengungkapkan sering tidak sarapan bisa berhubungan dengan kematian dini.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa meninggalkan sarapan secara signifikan meningkatkan risiko kematian terkait dengan penyakit kardiovaskular seperti gangguan jantung dan stroke.

Studi yang baru saja dipublikasikan di Journal of the American College of Cardiology menemukan bahwa orang yang tidak pernah sarapan memiliki risiko kematian karena penyakit kardiovaskular sebanyak 87 persen lebih tinggi dibandingkan yang sarapan setiap hari.

"Penelitian kami adalah salah satu yang menyediakan bukti untuk mendukung manfaat jangka panjang dari sarapan," ujar pemimpin penelitian dari University of Iowa, Wei Bao, mengutip CNN. Secara tradisional, sarapan dinilai sebagai menu makan paling penting dalam satu hari.

Penelitian melibatkan data dari 6.550 orang dewasa di Amerika Serikat yang melaporkan seberapa sering mereka sarapan ke National Health and Nutrition Examination Survey dari tahun 1988 hingga 1994.

Dari data itu, ditemukan 5,1 persen orang dewasa tidak pernah mengonsumsi sarapan, 10,9 persen jarang sarapan, 25 persen sarapan pada beberapa hari, dan 59 persen sarapan setiap hari.

Peneliti lalu menganalisis hubungan seberapa sering orang sarapan dengan kematian, khususnya kematian terkait dengan kesehatan jantung.

Hasilnya, dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi sarapan setiap hari, orang dewasa yang tidak pernah sarapan memiliki risiko lebih tinggi meninggal terkait penyakit jantung dan stroke. Hubungan itu signifikan dan independen terhadap status sosial ekonomi, indeks massa tubuh, dan faktor risiko penyakit kardiovaskular.

Kendati demikian, peneliti menyatakan diperlukan lebih banyak studi untuk mengetahui hubungan lebih jauh antara sering tidak sarapan dengan penyakit jantung dan kematian dini. Namun sebaiknya, untuk menghindari risiko ini sebaiknya Anda jangan melewatkan sarapan pagi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : CNN Indonesia

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES