Politik

Banyak Petugas KPPS Meninggal, KH Ma'ruf Amin Setuju Pemilu Serentak Dievaluasi

Rabu, 24 April 2019 - 23:30 | 457.78k
Cawapres nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin. Dok. TIMES Indonesia)
Cawapres nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin. Dok. TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Cawapres nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin mengaku prihatin dengan banyaknya jumlah petugas KPPS yang meninggal dunia usai bertugas saat Pemilu 2019 lalu. KH Ma'ruf Amin mengusulkan agar sistem pemilu serentak dievaluasi.

"Perlu dievaluasi sistemnya. Mungkin sistemnya itu harus juga perlu dipertimbangkan karena kerja ya serentak. Kemudian dengan lima, memilih lima pilihan, menyiapkan segalanya mungkin terlalu lelah ya," ujar Kiai Ma'ruf di Mantrijeron, Kota Yogyakarta, Rabu, (24/4/2019).

Saran evaluasi ini, kata KH Ma'ruf Amin, sangat perlu dilakukan. Namun dia tidak merinci apakah evaluasi itu mencakup pemisahan Pilpres dengan Pileg di Pemilu 2024 atau tidak.

"Yang penting supaya tidak terlalu melelahkan keinginan serentak, tapi bagaimana tidak melelahkan itu perlu dirundingkan, perlu dibicarakan. Bisa juga nanti (dipisah pileg dan pilpres)," ucapnya.

Selain itu Kiai Ma'ruf juga sepakat dengan usulan agar pemerintah memberikan santunan kepada para petugas KPPS yang meninggal dunia usai bertugas pada 17 April 2019 yang lalu.

Data terakhir KPU, petugas KPPS meninggal mencapai 144 jiwa, sakit 883 tiga. Sedangkan khusus petugas pengawas, Bawaslu menyebut ada 33 anggotanya yang meninggal dunia. Kemudian dari unsur Polri, 15 orang. Sebabnya beragam, mayoritas kelelahan usai bertugas.

"Saya setuju kepada mereka supaya diberi penghargaan diberikan juga santunan atas upaya kerja mereka (petugas KPPS yang meninggal dunia)," tandas KH Ma'ruf Amin. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rochmat Shobirin
Sumber : TIMES Jakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES