Duka Pejuang Demokrasi, Bupati Lamongan Sampaikan Duka Cita

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Duka masih menyelimuti pejuang demokrasi menyusul Robin Syahid Abdillah, petugas Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS) di TPS 05, Desa Pangkatrejo, Kecamatan/Kabupaten Lamongan, Jawa Timur meninggal dunia, Selasa, (23/4/2019) kemarin.

“Saya turut berduka cita,” kata Bupati Lamongan Fadeli, Rabu, (24/4/2019).

Rasa duka begitu dirasakan Bupati Lamongan Fadeli, yang datang langsung ke rumah almarhum, dengan mengajak jajaran Forum Pimpinan Daerah (Forkopimda).

“Dan keluarga yang ditinggalkan dapat sabar dan tabah, karena ini adalah bagian dari takdir,” ucap Fadeli.

Fadeli bersama Forkopimda, tak hanya menyampaikan duka cita yang mendalam. Namun juga memberikan santunan bagi keluarga yang ditinggalkan.

“Semoga perjuangan almarhum diterima Allah SWT,” ujar Fadeli.

Tak ingin kejadian yang menimpa Robin Syahid Abdillah, Fadeli meminta proses Pemilihan Umum (Pemilu) serentak tahun 2019 ini dikaji ulang. “Agar tidak memakan waktu dan memforsir tenaga petugas,” tuturnya.

Fadeli menyarankan, Komisi Pemilihan Umum RI (KPU RI) mengubah sistem Pemilu, dengan menyesuaikan kemajuan pada zaman, yang sudah serba digital.

“Ke depannya proses Pemilu untuk menggunakan teknologi seperti di negara maju,” ucap Fadeli menambahkan.

Untuk diketahui, Robin Syahid Abdillah, meninggalkan seorang istri dan anak balita itu kegiatan sehari-harinya menjadi pelatih pencak silat di sekitar desanya.

Pejuang Demokrasi berusia 26 tahun ini diduga meninggal setelah enam hari menjalani perawatan di RSUD Soegiri, Lamongan, lantaran kelelahan selama bertugas dalam proses Pemilu 2019. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement