Peristiwa Nasional

Pemilu Serentak 2019 Jadi Kontroversi, ICMI Sarankan E-Voting Pemilu Mendatang

Rabu, 24 April 2019 - 15:46 | 28.20k
Ketua Departemen Komunikasi ICMI, Andi Irman. (Foto: Istimewa)
Ketua Departemen Komunikasi ICMI, Andi Irman. (Foto: Istimewa)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) menyarankan penggunaan e-voting di pemilu berikutnya. Pasalnya, pemilu serentak 2019 cukup menuai kontroversi di kalangan elite politik hingga masyarakat.

Ketua Departemen Komunikasi ICMI, Andi Irman mengatakan, ada tiga hal yang mendasari penggunaan e-voting tersebut. Pertama, kontroversi hitung cepat dan lamanya penghitungan manual berjenjang yang dilakukan oleh KPU RI.

"Efek negatifnya, terjadi banyak pertentangan, baik kalangan elite maupun akar rumput. Pertengkaran nasional ini melemahkan persatuan Indonesia. Bila menggunakan e-voting, hasil pemilu segera diketahui sesaat setelah pemungutan suara telah dilakukan," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima TIMES Indonesia, Rabu (24/4/2019).

Alasan kedua, mekanisme pemilu yang dinilai kompleks dan rumit. Hal itu terlihat dari jumlah tenaga yang tak mampu memenuhi tuntutan masyarakat.

"Banyak penyelenggara pemilu sakit bahkan gugur dalam menjalankan tugasnya. Dengan e-voting, kerumitan-kerumitan tersebut bisa diminimalisir," tukas Andi.

Selanjutnya, Andi menyebut perkembangan teknologi dewasa ini kian pesat. Dengan kemajuan itu, masyarakat akan lebih dimudahkan dalam segala aktivitas.

"Dari sisi ekonomi misalnya, penggunaan teknologi informasi di berbagai sektor sudah lazim misalnya di sektor keuangan dan perbankan," ungkap dia.

"Sudah saatnya penerapan teknologi Indonesia merambah dunia politik sehingga kepastian politik dapat terwujud," sambungnya.

Lebih lanjut, penggunaan e-voting pada pemilu 2024 nanti dapat diwujudkan dengan beberapa tahapan. Di antaranya merevisi Undang-undang pemilu, persiapan infrastruktur teknologi informasi dan yang lebih penting adalah sosialisasi penerapannya.

"Persoalan utama e-voting adalah kepercayaan pada sistem. Untuk itu harus bertahap dan diuji terus menerus. Indonesia harus menunjukkan pada dunia mengenai kemajuan teknologi Indonesia dengan cara menerapkan e-voting," tandas Ketua Departemen Komunikasi ICMI, Andi Irman. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Jakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES