Peristiwa Daerah

Polda Jatim Gelar Rekonstruksi Pembunuhan Mayat dalam Koper

Rabu, 24 April 2019 - 15:14 | 46.04k
Para tersangka lakukan rekonstruksi (FOTO: Cas/TIMES Indonesia)
Para tersangka lakukan rekonstruksi (FOTO: Cas/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, KEDIRI – Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) menggelar rekonstruksi pembunuhan mayat dalam koper disertai mutilasi di Desa Sambi Kecamatan Ringinrejo Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Rabu (24/4/2019).

Dalam rekonstruksi tersebut, petugas kepolisian membawa dua pelaku atas nama Aris Sugianto dan Azis Prakoso. Keduanya melakoni 38 adegan cara menghabisi nyawa Budi Hartanto.

"Ada 38 reka adegan rekonstruksi. Dimana dalam rekonstruksi ini terdapat tiga titik lokus kejadian yaitu di Kota Kediri, Kabupaten Kediri, dan Kabupaten Blitar," ujar Frans Barung Mangera, Kabid Humas Polda Jatim kepada tim liputan. 

"Pembunuhan sekaligus mutilasi ada di Jalan Surya, Desa Sambi tempat Aris berjualan nasi goreng. Setelah dibunuh, mayat korban dimasukkan ke dalam koper. Namun karena koper tersebut tak bisa menampung keseluruhan mayat korban. Disinilah akhirnya pelaku memotong kepala korban (mutilasi) yang akhirnya antara tubuh dan kepala itu dibuang ditempat lokasi yang berbeda," ungkapnya.

Diketahui, tubuh korban di buang di bantaran sungai "Temas Lama" Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar pada Rabu (3/4/2019) Sedangkan untuk kepala korban ditemukan 9 hari kemudian pada Jum'at (12/4/2019).

Potongan kepalanya ditemukan dalam kondisi membusuk di sungai di daerah Desa Bleber, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri.

Barung juga menjelaskan, motif dibalik pembunuhan itu terjadi karena hubungan asmara antara korban dengan Aris Sugianto. Keduanya melakukan hubungan intim di lokasi warung tempat Aris menjual nasi goreng.

Namun pemicu kematian korban karena Aris enggan membayar uang kepada korban sebagai jasa pelayanan. Berawal dari itu, percekcokanpun terjadi. Dimana korban memaki-maki Aris karena tak mau membayarnya. Azis yang berada disitu akhirnya menghampiri korban untuk menyuruhnya diam lantaran waktu sudah menunjukkan larut malam.

Korban yang sudah dalam keadaan marah tiba-tiba menampar Azis. Azis yang tidak terima dengan perlakuan korban akhirnya membalas. Hingga korban pada akhirnya mengambil parang yang ada didekatnya dan berusaha membacokan ke tubuh Azis. Namun usaha yang dilakukannya itu gagal lantaran mampu ditangkis oleh Azis. Azis yang berhasil menguasai parang tersebut akhirnya membacokan balik ke korban. 

"Dibacoklah itu ke korban hingga beberapa kali. Sedangkan Aris yang sebelumnya hanya diam menyaksikan akhirnya bergerak dengan menyumpal mulut korban dengan mengenakan sebuah kain hingga korban pun maninggal dunia karena kehabisan nafas," beber Frans.

Menjadi pertanyaan publik. Lantas mengapa Azis tiba-tiba bisa berada di warung milik Aris. frans Barung mengungkapkan, Aris dan Azis ini hubungannya adalah teman.

Aris pada saat itu, mengajak Azis untuk bermain di tempat warungnya tersebut. Sedangkan Azis sebenarnya sama-sekali tidak mengenali korban, melainkan Aris lah yang mengenali korban. Perkenalan keduanya berlangsung sejak Juli 2018 melalui media sosial.

"Perihal ini juga berbanding lurus dengan pihak kepolisian yang hingga kini masih belum menemukan unsur pembunuhan ini. Karena ini sifatnya spontanitas dari transaksional yang tidak terbayarkan itu tadi," terangnya.

Sementara itu Taufik Dwi Kusuma Kuasa Hukum kedua tersangka menampik tuduhan mutilasi yang dilakukan kedua klaiennya. "Kalau mutilasi tidak lah ya, ini kan hanya kepalanya saja yang di pisah," ungkapnya.

Selain itu, kedua pelaku tidak merencanakan hal tersebut, yang dilakukan keduanya adalah tindakan spontanitas karena membela diri. 

"Si Aziz itu mulanya di tampar, lalu korban mengambil parang dan hendak menyabet tersangka, lalu tersangka menampiknya dan kemudian membacok korban," pungkasnya. Pembunuhan mayat dalam koper itu membuat heboh pemberitaan di media nasional.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Kediri

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES