Politik

Evaluasi Pemilu Serentak 2019, Ada Empat Hal Rekomendasi dari Perludem

Selasa, 23 April 2019 - 14:41 | 100.32k
Direktur Eksekutif Perludem Titi Anggraini. (FOTO: Dok. TIMES Indonesia)
Direktur Eksekutif Perludem Titi Anggraini. (FOTO: Dok. TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Indonesia telah melewati pesta demokrasi lima tahunan. Dalam rangka mengevaluasi pelaksanaan Pemilu serentak 2019, Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) merekomendasikan empat hal untuk Pemilu kedepannya.

Direktur Eksekutif Perludem Titi Anggraini mengatakan, Pemilu serentak 2019 lebih tepat disebut Pemilu borongan. Bagaimana tidak, lima pemilu sekaligus diselesaikan dalam waktu yang sama.

Hal ini jugalah yang menjadi salah satu penyebab banyaknya petugas KPPS yang meninggal dunia saat melaksanakan tugas pasca pencoblosan 17 April lalu.

"Dalam proses penghitungan suara di TPS saja, anggota KPPS memerlukan waktu sampai dengan lewat tengah malam untuk menyelesaikan penghitungan lima surat suara. Belum lagi ditambah beban untuk melakukan pengadministrasian hasil pemilu dalam berbagai jenis formulir yang banyak jumlahnya untuk lima jenis pemilu yang diselenggarakan," kata Titi dalam keterangan tertulisnya, Selasa (23/4/2019).

Oleh karena itu, dalam rangka evaluasi pelaksanaan pemilu serentak 2019, Perludem merekomendasikan beberapa hal, diantaranya:

Pertama, Mengupayakan kembali perwujudan desain pemilu serentak nasional dan lokal. Pemilu serentak nasional: pemilu presiden-wakil, DPR, dan DPD. Lalu selang 2 atau 2,5 tahun (30 bulan) setelahnya ada pemilu serentak lokal: pilkada dan pemilu DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota.

Kedua, Mengubah besaran daerah pemilihan untuk pemilihan legislatif menjadi lebih kecil, agar pengorganisasian partai politik lebih terkonsolidasi serta meringankan beban petugas penyelenggara pemilu dan pemilih.

Ketiga, Mengoptimalkan rekrutmen petugas dan bimbingan teknis. Ketentuan syarat usia minimal 17 tahun bagi petugas yang sudah diperbaiki UU No.7/2017 penting diupayakan sebagai bagian penguatan partisipasi pemilu di aspek tenaga penyelenggara.

Keempat, Mempertimbangkan secara serius penerapan teknologi rekapitulasi suara secara elektronik untuk mengurangi beban pengadministrasian pemilu yang melelahkan di TPS. Juga untuk memotong rantai birokrasi rekapitulasi penghitungan suara yang terlalu panjang serta makan waktu lama. Pilihan atas teknologi harus dilakukan secara matang, inklusif, dengan waktu yang cukup untuk melaksanakan uji coba berulang dan memadai, serta melakukan audit teknologi secara akuntabel.

Itulah beberapa rekomendasi dari Perludem guna memperbaiki pelaksanaan Pemilu serentak yang akan datang. Selain Perludem, beberapa pihak lainnya juga menyarankan adanya perbaikan bahkan meminta kembali mengikuti sistem Pemilu seperti tiga periode sebelumnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rochmat Shobirin
Sumber : TIMES Jakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES