BIN Pastikan Teroris di Sri Lanka Tidak Tersambung dengan Sel Teroris Indonesia
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Juru Bicara Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan Purwanto menilai kasus terorisme di Sri Lanka merupakan hasil perseteruan dan pemberontakan antarpemeluk agama di negara yang berada di Asia Selatan tersebut.
Menurut Wawan, ledakan bom yang menguncang umat kristiani pada saat melaksanakan ibadah paskah tersebut, merupakan turunan yang dipicu oleh ketegangan antarpemeluk agama sebelumnya.
"Kasus Sri Lanka masih belum ada yang mengaku bertanggung jawab. Tapi di sana masih ada pemberontak Macan Tamil yang belum tuntas permasalahannya. Penyerangan Gereja mengindikasikan ada persoalan agama. Sementara bom di hotel lebih mengacak korbannya termasuk warga asing," tutur Wawan kepada TIMES Indonesia di Jakarta, Senin (22/4/2019).
Namun, meskipun demikian pengamat intelijen tersebut memastikan bahwa sel-sel teroris di Indonesia masih belum ada indikasi berhubungan dengan kasus yang terjadi di Sri Lanka tersebut. "Sel-sel di Indonesia masih belum ada indikasi keterhubungan dengan sel Sri Lanka. Aparat terus monitor," tegas Wawan.
Sebelumnya, ledakan bom di Sri Lanka ini dilaporkan terjadi di delapan tempat. Ledakan menewaskan 207 orang dan melukai 450 orang lain serta membuat Sri Lanka berada dalam suasana tidak aman. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Sholihin Nur |
Sumber | : TIMES Jakarta |