Pendidikan Bondowoso Republik Kopi

Pastikan Tak Ada Kendala, Bupati Salwa Tinjau Pelaksanaan UNBK

Senin, 22 April 2019 - 13:14 | 35.94k
Bupati Bondowoso Drs KH Salwa Arifin saat meninjau langsung pelaksnanaan UNBK di SMPN 1 Bondowoso (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)
Bupati Bondowoso Drs KH Salwa Arifin saat meninjau langsung pelaksnanaan UNBK di SMPN 1 Bondowoso (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)
FOKUS

Bondowoso Republik Kopi

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Bupati Bondowoso, Salwa Arifin, meninjau langsung pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMPN 1 Bondowoso, Senin (22/4/2019). Hal itu untuk memastikan tidak ada kendala selama pelaksanaannya. 

“Kami ingin mengetahui pelaksanaan UNBK, apa sesuai dengan yang direncanakan. Ternyata Alhamdulilah tidak ada kendala,” katanya saat dikonfirmasi. 

Terkait dengan sekolah yang di pinggiran atau yang kurang fasilitas komputernya, Salwa menegaskan hal itu diatasi dengan menyewa komputer dan sejenisnya. 

Sementara untuk antisipasi pemadaman listrik, jelas dia, di sekolah juga disediakan genset, namun tetap diupayakan tidak ada pemadaman. 

“Saya mengimbau kepada peserta UNBK agar terus mempersiapkan diri, harus tenang, kerjakan dengan tenang,” imbaunya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bondowoso, Harimas mengatakan bahwa hari ini ada dua ujian. Yakni Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) tingkat SD, dan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat SMP sederajat. 

salwa.jpg

Menurutnya, untuk yang USBN SD sekitar 11.087 siswa dengan 615 lembaga. Sementara peserta UNBK SMP sederajat, ada sekitar 10.424 siswa dari 245 lembaga. 

Ia juga tak memungkiri, UNBK SMP sederajat kali ini, memang ada kendala. Yakni, token UNBK dari pusat terlambat, sekitar setengah jam. 

“Siswa sudah siap, tapi dari pusat telat sekitar setengah jam, jadi siswa menunggu. Tentu ini berpengaruh pada pelaksanaan sesi kedua dan ketiga,” jelasnya. 

Sementara untuk antisipasi pemadaman listrik, seminggu yang lalu, pihaknya sudah berusurat pada PLN, juga mendatangi langsung untuk minta bantuan agar dijaga dan diamankan. 

“Di setiap sekolah sudah ada antisipasi yakni disediakan genset,” sambung mantan Sekretaris Dewan pada DPRD Kabupaten Bondowoso tersebut. 

Ia juga menjelaskan, bagi sekolah yang sedikit muridnya, misalnya kurang dari 10 atau 20, tentu mengikuti sistem Rayon. 

“Di Bondowoso ini ada 5 Rayon, semuanya tiga sesi disesuaikan dengan kemampuan komputer kita,” terangnya. 

Harimas juga meminta agar peserta ujian, baik USBN maupun UNBK SMP sederajat di Kabupaten Bondowoso, agar dipersiapkan dengan berpikir dan belajar. Selain itu juga menjaga fisik dan mental dan tak lupa doa bersama. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Rochmat Shobirin
Sumber : TIMES Bondowoso

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES