Peledakan Bom di Sri Lanka, PBNU Desak PBB Lakukan Investigasi
TIMESINDONESIA, JAKARTA – PBNU mengecam keras peledakan bom di tiga gereja dan hotel di Sri Lanka yang telah menelan korban lebih dari 130 jiwa termasuk anak-anak dan perempuan. Atas kasus tersebut, PBNU mendesak PBB untuk berinisiatif melakukan investigasi pelaku agar situasi di sana segera kondusif.
"Mengecam segala bentuk dan tindak kekerasan, termasuk di dalamnya adalah perilaku menyerang pihak-pihak yang dianggap berbeda. Perilaku kekerasan bukan merupakan ciri Islam yang Rahmatan Lil alamin," ujar Sekjen PBNU, Helmy Faishal Zaini, Minggu (21/4/2019).
PBNU berpandangan, bahwa perdamaian, kebebasan, dan juga toleransi adalah prinsip utama dalam menjalankan kehidupan, di samping prinsip menjaga agama dan akal, menjaga jiwa, keluarga, harta serta menjaga martabat. Kelima prinsip ini merupakan prinsip utama yang harus ditegakkan di manapun bumi dipijak.
"Ketiga, (PBNU) mendorong pemerintah Indonesia untuk segera mengambil langkah diplomatis dan ikut andil dalam upaya menciptakan perdamaian di Sri Lanka. Upaya ini penting dilakukan sebagai bagian dari tanggungjawab Internasional yakni turut berperan dalam usaha menciptakan perdamaian dan keamanan dunia," ucapnya.
Selain itu, lanjut Sekjen Helmy, PBNU mendesak PBB untuk berinisiatif melakukan investigasi palaku agar tercipta suatu keadaan yang kondusif di Sri Lanka serta agar tumbuh kembali sebagai negara yang berdaulat yang menyejehterahkan rakyat.
"Kelima, mengajak kepada masyarakat internasional untuk bersama-sama menggalang bantuan kemanusiaan bagi masyarakat Sri Lanka," tandas Sekjen PBNU, Helmy Faishal Zaini. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Rochmat Shobirin |
Sumber | : TIMES Jakarta |