Pendidikan

Hanya Separuh SMP di Lombok Barat yang Selenggarakan UNBK, Kok Bisa?

Minggu, 21 April 2019 - 20:36 | 53.42k
Suasana Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Kabupaten Lombok Barat. (FOTO: Humas Lobar for TIMES Indonesia)
Suasana Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Kabupaten Lombok Barat. (FOTO: Humas Lobar for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, LOMBOK BARAT – Kepala Bidang Dikdas pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lombok Barat (Lobar), Khairuddin menyampaikan bahwa karena terkendala minimnya sarana prasarana, tidak seluruh SMP di Lombok Barat yang  bisa menyelenggarakan UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer). 

Menurutnya, tidak hanya karena sarana prasarana, baik berupa ketersediaan komputer dan server, namun juga terkait dengan mindset para Kepala Sekolah dan guru.

"Ini kebijakan nasional. Jadi ke depan harus ada perubahan mindset berfikir teman-teman, bahwa UNBK ini jauh lebih efektif dan efisien dari pada UNKP (Ujian Nasional dengan Kertas dan Pensil)," kata Khairuddin.di Lonbok Barat, Minggu (21/4/2019).

Khairudin lalu membandingkan bagaimana efektifnya UNBK dari aspek biaya dan waktu serta kesibukan para guru saat menyiapkan ujian bila masih menggunakan UNKP.

"Efisiensi anggaran sangat besar. Tidak menggunakan kertas di mana teman-teman sejak Sabtu (kemarin, red) harus menyiapkan orang untuk mengangkut kertas soal. Belum lagi harus dititip ke Polsek untuk keamanannya," ujarnya.

Sedangkan kalau UNBK, kata Khairudin, guru cukup mengerjakan persiapan komputer di pagi hari menjelang berlangsungnya ujian.

Selain masalah sarana prasarana dan mindset tadi, masalah akses buat peserta ujian juga menjadi alasan lain belum terselenggaranya UNBK secara menyeluruh.

Khairudin mencontohkan SMPN 4 Sekotong yang tidak menyelenggarakan UNBK karena jauh dari SMK Sekotong yang bisa dimanfaatkan sebagai tempat ujian.

"Kami juga tidak ingin peserta ujian terkendala karena jauhnya tempat ujian dan akan memakan waktu untuk perjalananannya," terang Khairudin.

Di Lombok Barat, Ujian Nasional tingkat SMP akan diselenggarakan sejak esok (hari ini, red) tanggal 22-25 April yang akan diikuti oleh lebih dari 5.300-an siswa. Dari 99 Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang ada, baik swasta maupun negeri, 64 di antaranya akan menggunakan UNBK, sisanya 35 sekolah akan menggunakan UNKP.

Jumlah tersebut, belum termasuk madrasah tsanawiyah di Lombok Barat yang jumlahnya lebih dari seratusan madrasah. Madrasah-madrasah yang didominasi oleh swasta itu pun sebagian besar masih menggunakan UNKP. "Kita saja yang 41 SMP Negeri, belum sepenuhnya bisa UNBK," ucap Khairuddin.

Untuk UNBK tahun ini, pihak Dikbud Lombok Barat telah melakukan banyak persiapan agar tidak ada kendala di esok harinya. 

"Kami sudah menyurati PLN agar jangan sampai ada pemadaman listrik esok hari. Begitu juga kami telah minta sekolah mengantisipasi dengan menyiapkan jenset," tutur Khairudin.

Sementara, Bupati Lobar, Fauzan Khalid saat dihubungi terpisah, berencana akan meninjau UNBK itu esok hari, termasuk USBN untuk SD.

Fauzan berharap, kekurangan sarana prasarana berupa komputer dan server bisa terus ditambah oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Barat.

"Kita akan upayakan di tahun depan, walaupun baru bisa sepuluh persen dari total kebutuhan. Kita upayakan secara bertahap," ujar Fauzan.

Fauzan pun mengeluhkan juklak juknis pada Bantuan Operasional Sekolah yang membatasi penyediaan komputer dan server di sekolah. Namun ia mengaku bangga, pihak orang tua murid bergotong royong menyediakan fasilitas untuk anaknya bisa UNBK.

"Tahun lalu, di Lombok Barat banyak sekolah khususnya SMP yang dipinjamkan laptop oleh orang tua murid. Ini sangat membantu dalam UNBK," kata orang nomor satu di lingkup Pemkab Lobar itu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rochmat Shobirin
Sumber : TIMES Mataram

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES