Ekonomi

Masjid Jogokaryan Yogyakarta Berdayakan Ekonomi Masyarakat

Sabtu, 20 April 2019 - 12:46 | 189.39k
ATM Beras di Masjid Jogokaryan yang diperuntukkan untuk keluarga miskin. (FOTO: Ahmad Tulung/TIMES Indonesia)
ATM Beras di Masjid Jogokaryan yang diperuntukkan untuk keluarga miskin. (FOTO: Ahmad Tulung/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Bagi umat islam, tentu nama Masjid Jogokaryan Yogyakarta tak asing lagi. Ya, takmir masjid ini sukses mengelola berbagai program pengembangan dan pemberdayaan jamaah dan masyarakat sekitar.

Kondisi ini membuat masjid ini ramai dikunjungi orang dari berbagai daerah di tanah air untuk beribadah atau sekadar belajar mengelola masjid. Masjid yang yang terletak di Jalan Jogokaryan Nomor 36, Mantrijeron, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY ini mulai merintis program sejak tahun 2016 hingga sekarang.

Ketua Dewan Suro Masjid Jogokaryan Yogyakarta KH. Muhammad Jazir ASP mengatakan, masjid ini rumahnya Allah yang ada di bumi. Artinya, para takmir yang mengurusi masjid ini mendapat gaji berupa pahala dari Allah.

“Allah itu Maha Kaya dan Maha Pemurah. Maka, bila mahluk termasuk manusia itu miskin dan kikir kalau gaji minimum adanya upah minimum. Kalau Allah itu Maha Kaya Maha Pemurah jadi kalau gaji maksimum maka kita harus bekerja sebaik-baiknya didalam mengurus rumah Allah ini. Tidak boleh jadi pekerjaan sampingan, urusan masjid harus perkerjaan pokok sampingannya boleh jadi dosen, dokter, anggota dewan, dan menteri. Tapi yang paling pokok itu adalah urusin rumanhya Allah. Karena itu kita mengurus rumahnya Allah ya harus bersungguh-sungguh,” kata pria yang pernah menjabat sebagai Ketua Takmir Masjid Jogokaryan tahun 1999-2016 lalu ini.

Jazie menambahkan, Masjid Jogokarya terbuka untuk semua golongan atau paham dalam islam. Semua umat islam dari berbagai golongan akan diperlakukan sama. Untuk mewujudkan itu, takmir menjamin jamaah dan pengunjung akan dijaga kenyamanannya. Mulai dari sendal, sepatu, sepeda, sepeda motor dijaga keamanannya.

“Jika jamaah atau pengunjung yang kehilangan suatu barang. Maka, kami akan ganti baru dengan merek yang sama jadi ada garansi,” terang Jazir.

Sementara itu, bagi massyarakat yang memerlukan pemberdayaan ekonomi. Takmir akan ikut membantu modal usaha, fasilitas usaha dan lain sebagainya. Bahkan. bagi warga miskin diberikan bantuan sembako dengan cara menyediakan ATM beras sewaktu-waktu mereka memerlukan tinggal mengambil di sini.

“Mesin ATM ada didepan masjid. Jadi, mereka warga miskin dapat mengambil beras tingkat kemiskinan mereka, jumlah 2,5 liter per pengambilan,” papar Jazir.

Kemudian, takmir juga membuat program bantuan beasiswa bagi anak sekolah dan mahasiswa. Hebatnya, mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) diberikan uang saku hingga memberikan dana bagi mahasiswa yang mengikuti penelitian tingkat internasional.

“Jika mereka adakan penelitian bahkan ikut kompetisi Internasional maka akan kami biayai hotel dan tiket pesawat. Pernah ada yang dibiayai ke Hongkong dan Amerika,” ungkap Jazir.

Program tersebut dapat diwujudkan karena takmir tak ingin menyimpan uang saldo yang berasal dari jamaah dan pengunjung. Ia mencontohkan, pada 2017 memiliki saldo maka saldo itu digunakan untuk progam kemaslahatan umat seperti bedah rumah jamaah.

“Rumah yang diperbaiki pada tahun 2017 ada sebanyak 18 rumah, tahun 2018 sebanyak 22 rumah, tahun 2019 sebanyak 30 rumah,” terang Jazir.

Ia berharap, pengelolaan Masjid Jogokarya dapat menginspirasi takmir lain.

Masjid Jogokaryan Yogyakarta terbuka untuk siapa saja,” jelas KH. Muhammad Jazir ASP. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin
Sumber : TIMES Yogyakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES