Babinsa Baturetno Singosari Turut Tuntaskan Masalah Stunting

TIMESINDONESIA, MALANG – Stunting, balita gagal tumbuh masih banyak terjadi di Indonesia. Saat ini Kemenkes RI terus berupaya untuk menuntaskan masalah tersebut. Salah satu cara yang dilakukan Kemenkes adalah menggerakkan bidan desa untuk memberikan penyuluhan pada warga desa.

Posyandu menjadi pusat layanan kesehatan ditingkat desa menjadi sarana utama dalam menyosialisasikan bahaya stunting.

Puskesmas Ardimulyo menggelar survey balita stunting di Posyandu Desa Ardimulyo, Kec. Singosari Kab. Malang, Kamis (18/4/2019). Posyandu yang digelar di Balai Desa Baturetno itu dihadiri oleh puluhan ibu dan balita.

Babinsa menggendong balita sehat. (FOTO: AJP/TIMES Indonesia)

Kegiatan ini dihadiri oleh Tri Hermin dari Puskesmas Ardimulyo, Chiki Wahyu Sartika Dewi, Bidan Desa, serta Babinsa Koramil 0818/ 26 Desa Baturetno Serda Dewa Pardika.

Dalam sosialisasi ini, Tri Hermin menjelaskan pentingnya asupan lemak, protein dan karbohidrat, atau makronutrisi adalah makanan yang semestinya diberikan kepada bayi bila menderita stunting.

Babinsa Dukung Kesehatan Ibu dan anak di program Posyandu. (FOTO: AJP/TIMES Indonesia)

Bila sudah mendapatkan makronutrisi yang cukup, baru ditambahkan mikronutrisi. ”Kalau kena stunting, bayi perlu diberi stimulasi dan asupan makanan yang bagus. Meskipun IQ yang dicapai hanya setengah dari yang tidak stunting, tetap saja lebih baik dibanding kalau kita diamkan saja,” jelasnya.

Ia berharap warga lebih peduli akan bahaya stunting pada balita, dan menerapkan pola hidup sehat sejak bayi dalam kandungan.

"Terakhir saya mengucapkan banyak terimakasih atas dukungan semua pihak yang membantu memerangi stunting. Utamanya pada Babinsa Desa Baturetno Serda Dewa yang selalu setia mengawal kami, secara tidak langsung Serda Dewa turut tuntaskan masalah stunting," tutupnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement