Ekonomi

2 Hari Lagi, Pendaftaran Banyuwangi Agribusiness Startup Competition 2019 Ditutup

Kamis, 18 April 2019 - 09:22 | 66.73k
Bupati Abdullah Azwar Anas saat menghadiri Agro Expo tahun lalu. (FOTO: Istimewa)
Bupati Abdullah Azwar Anas saat menghadiri Agro Expo tahun lalu. (FOTO: Istimewa)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Tepat 2 hari menjelang penutupan proses pendaftaran dan pengumpulan proposal pada ajang Banyuwangi Agribusiness Startup Competition 2019 yaitu tanggal 20 April 2019 mendatang, Pemkab Banyuwangi melalui Dinas Pertanian Banyuwangi sangat optimistis jika gelaran kedua ini akan spektakuler meriah dalam kapasitas dan kualitas peserta lomba.

Kompetisi ini sudah dilakukan sejak tahun 2018 kemarin, yang mana bisnis rintisan pertanian ini digelar untuk melahirkan anak-anak muda yang terjun ke bisnis pertanian.

pak-anas.jpg

“Sering saya bilang, jangan semua ingin jadi Youtuber, pegawai bank, PNS. Liriklah sektor pertanian yang punya prospek cerah,” ucap Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. Kamis,(18/4/2019). (*)

Bupati Anas menambahkan bahwa produk beras merah organik yang dikembangkan anak-anak muda dan petani Banyuwangi hingga bisa diekspor ke luar negeri bisa menjadi contoh betapa prospektifnya bisnis sektor pertanian.

Regenerasi petani adalah salah satu isu terpenting sektor pertanian. Berdasarkan Sensus Pertanian BPS, 61 persen petani berusia lebih dari 45 tahun, serta 72 persen berpendidikan SD. Jumlah rumah tangga petani terus menurun dari 79,5 juta (2008) menjadi 63,6 juta (2013).

banyuwangi.jpg

"Maka kita perlu kreatif melahirkan generasi muda petani inovatif, visioner, melek teknologi. Kompetisi ini salah satunya. Peserta kami batasi usia 17-30 tahun agar target anak mudanya tercapai,” kata Anas.

Kompetisi ini sendiri melombakan dua kategori. Pertama, rintisan usaha pertanian yang telah berjalan maksimal 3 tahun. Kedua, proposal rencana bisnis (business plan). Bidang pertanian yang bisa diikuti pun luas, mulai pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan hingga beragam produk olahannya.

“Kompetisi ini memperebutkan hadiah modal kerja Rp150 juta. Peserta terseleksi juga akan mengikuti berbagai workshop dan mentoring, mulai soal manajemen bisnis pertanian, leadership, hingga pemasaran digital dari para pakar dan pengusaha pertanian sukses. Sehingga rintisan usahanya makin terarah dan berdaya saing,” papar Anas.

Kepala Dinas Pertanian Arief Setiawan menambahkan, rangkaian kompetisi agribisnis ini dimulai sejak Maret 2019. Sosialisasi digeber ke kampus, sekolah, dan komunitas anak muda. Dilanjutkan pembukaan pendaftaran online hingga 20 April 2019 dan tanggal 20 April - 20 Mei proses seleksi dan verifikasi yang ada website Dinas Pertanian Banyuwangi.

“Dalam proposal, para peserta diwajibkan memberi gambaran dampak positif bisnis yang dikembangkannya. Misalnya, berapa jumlah tenaga kerja yang terserap dan persebaran manfaatnya bagi warga. Khusus kategori business plan harus membuat proposal perencanaan bisnisnya. Akan dinilai sejauh mana proposal tersebut dapat diterapkan,” ungkapnya.

“Silakan anak-anak muda berkreasi. Bikin bisnis olahan beras, pengembangan perikanan organik, peternakan, sayur, buah, dan sebaganya,” pungkas Arief. (*)

 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Banyuwangi

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES