Kesehatan

Tak Hanya Dialami Orang Tua, Waspadai Hipertensi di Usia Muda

Kamis, 18 April 2019 - 05:42 | 201.40k
ILUSTRASI - Tensi Darah. (FOTO: Majalah Ayah)
ILUSTRASI - Tensi Darah. (FOTO: Majalah Ayah)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Saat ini hipertensi atau tekanan darah tinggi tidak hanya dialami orang berusia lanjut. Anak muda pun kini berisiko terkena gangguan kesehatan ini. Sebenarnya, apa penyebab hipertensi di usia muda?

Dilansir dari Hello Sehat, di Amerika Serikat, kurang lebih 20 persen orang dewasa muda usia 18-30 tahun yang berisiko penyakit jantung koroner lebih dulu memiliki hipertensi. Sementara itu di Indonesia, data Riset Kesehatan Dasar 2013 menunjukkan bahwa dari 25,8 persen total kasus hipertensi nasional ternyata 5,3 persen di antaranya dipegang oleh anak remaja berusia 15-17 tahun.

Sebagian besar kasus hipertensi pada anak muda tergolong ke dalam hipertensi primer. Meski tidak diketahui jelas apa penyebab spesifiknya, hipertensi primer kemungkinan besar dipengaruhi oleh faktor keturunan (genetik) atau gaya hidup yang tidak sehat, atau kombinasi keduanya. Berikut beberapa penyebab hipertensi di usia muda.

1. Faktor genetik

Riwayat hipertensi turunan dalam keluarga dapat meningkatkan risiko hipertensi pada anak muda generasi berikutnya.

Pada anak-anak muda yang memiliki hipertensi tapi tidak ada masalah medis yang jadi pemicunya dan gaya hidupnya juga tidak berisiko, genetik adalah satu-satunya penyebab yang paling mungkin.

2. Obesitas

Sekarang ini, ada lebih banyak anak muda dan remaja yang punya berat badan berlebih dibandingkan remaja generasi masa lalu. Peningkatan masalah obesitas secara global menjadi salah satu faktor risiko utama yang bisa menjelaskan kenapa kasus hipertensi pada anak muda semakin menjamur.

Sebuah survei internasional terbitan Journal of American College Surgery melaporkan orang-orang dengan berat berlebih berisiko 1.7 kali lipat lebih tinggi untuk memiliki hipertensi daripada orang dengan berat badan sehat atau normal.

3. Kurang olahraga

Aktivitas fisik seperti olahraga membuat tubuh memproduksi hormon yang melemaskan dinding pembuluh darah, sehingga bantu menurunkan tensi Anda. Sementara itu, semakin Anda kurang gerak berarti semakin banyak lemak yang tertimbun di tubuh sehingga berat badan bertambah.

Jika Anda kurang olahraga ditambah memiliki berat badan yang cenderung obesitas, ini akan semakin meningkatkan risiko terjadinya hipertensi di usia muda.

4. Pola makan yang buruk

Kebiasaan anak muda untuk makan makanan serba cepat saji yang tinggi garam turut menyumbang kepada peningkatan kasus hipertensi secara global.

Asupan garam sodium berlebihan dan berkelanjutan  akan mempersempit pembuluh darah dan membuat tubuh menyimpan kelebihan berat air. Dua faktor ini akan meningkatkan tekanan darah.

5. Tidak terbiasa cek tensi

Hipertensi sering dipandang sebelah mata oleh anak-anak muda karena beranggapan penyakit ini hanya akan menyerang orang-orang tua. Itu kenapa anak muda jarang atau bahkan sama sekali tidak pernah mengecek tensi mereka. Padahal idealnya, kita harus mulai rutin cek tensi mulai dari usia 20 tahun.

Anak-anak muda harus mulai menyadari sedini mungkin bahwa kasus hipertensi di usia muda semakin banyak tiap tahunnya. Mereka juga harus menyadari apa saja risiko komplikasi hipertensi pada kesehatan tubuh di masa depan. Dengan begitu, mereka bisa mengambil langkah proaktif untuk mencegahnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : Hello Sehat

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES