Peristiwa Daerah

Kreatif, TPS di Purbalingga Diseting Nuansa Tradisional Ngapak

Rabu, 17 April 2019 - 12:34 | 93.40k
Sebuah meja petugas di TPS 16 di Desa Selakambang, Kecamatan Kaligondang, Kabupaten Purbalingga, yang berbalut anyaman daun kelapa (FOTO: Sinnanga Angga/TIMES Indonesia)
Sebuah meja petugas di TPS 16 di Desa Selakambang, Kecamatan Kaligondang, Kabupaten Purbalingga, yang berbalut anyaman daun kelapa (FOTO: Sinnanga Angga/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PURBALINGGATPS atau Tempat Pemungutan Suara 16 di Desa Selakambang, Kecamatan Kaligondang, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, menjadi ajang kreatifitas anggota KPPS. Mereka menyeting ruang TPS menggunakan konsep tradisional dan berbahasa ngapak.

"Kami ingin mengajak anggota KPPS berkreasi di ruang TPS," kata Idha Muanar, ketua KPPS di TPS 16, Desa Selakambang, Kecamatan Kaligondang Kabupaten Purbalingga kepada TIMES Indonesia, Rabu (17/4/219). 

Menurutnya, seting ruang TPS berkonsep tradisional bertujuan untuk membuat suasana TPS tidak kaku, tidak menegangkan, familiar dan sekaligus sebagai daya tarik pemilih agar mau berdatangan  melaksanakan pencoblosan.

"Seting ruang TPS menggunakan konsep trdisional bertujuan merubah suasna agar tidak menegangkan dan juga sebagai daya tarik. Disamping itu karena ini tugas berat bagi KPPS yang mungkin akan mengalami kejenuhan dan kelelahan," ujarnya.

Mulai dari seting ruang yang menyajikan tradisi etnik, lanjutnya, semua meja juga dibalut dengan anyaman daun kelapa. Kalimat penunjuk dan bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi dengan warga pemilih juga ditulis dan diucapkan menggunakan bahasa Ngapak (Banyumasan).

"Lokasi TPS 16 juga ditempatkan di Umah Wayang yang suasana ruangnya artistik. Jadi menampilkan konsep tradisonal di ruang ini sangat menarik dan pas," akunya.

Senada dengan Idha Muanar, Subeno sebagai penggagas konsep tradisional di TPS 16, mungkapakan bahwa setingan dan tampilan serta bahasa yang menggunakan konsep kedaerahan diharapkan bisa memudahan komunikasi dengan warga pemilih yang tidak bisa menggunakan bahasa nasional dengan baik.

"Konsep ini bertujuan untuk memepermudah komunikasi, disamping itu juga untuk memeriahkan pesta demokrasi ini, dengan cara yang indah dan menapilkan kreasi bernuansa kearifan lokal," ungkapnya.

Papan nama yang di atas meja juga menggunakan bahasa ngapak, seperti bilik coblosan (senthong noblos), kotak suara (wadah toblosan), tempat tinta (nggon mangsi),  tempat pendaftaran (nggon ndaftar), tempat  tanda tangan (nggon teken).

"Nama dan petugas TPS juga menggunakan bahasa daerah seperti Ketua KPPS (Pengarep), Anggota KPPS (Kacung), Saksi (sing nyekseni), Panwas (sing ngawasi)," lanjutnya.

Suasana kedaerahan atau tradisional di TPS 16 Desa Selakambang, Kecamatan Kaligondang, Purbalingga ini, juga dilengkapi dengan drescode kedaerahan yang sudah dimodivikasi etnik modern. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani
Sumber : Purbalingga TIMES

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES