Peristiwa Nasional

Nama Liputan6.com Dicatut untuk Sebarkan Hoaks Hitungan Suara TPS Luar Negeri

Senin, 15 April 2019 - 23:40 | 86.93k
Media Online Liputan6 dicatut oleh orang tak bertanggungjawab dengan menyebarkan berita hoaks soal hasil pemungutan suara di luar negeri. (FOTO: Rilis Liputan6)
Media Online Liputan6 dicatut oleh orang tak bertanggungjawab dengan menyebarkan berita hoaks soal hasil pemungutan suara di luar negeri. (FOTO: Rilis Liputan6)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Nama media online Liputan6.com dicatut oleh orang yang tidak bertanggungjawab untuk menyebarkan hoaks soal hasil penghitungan suara pada sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) di luar negeri. Padahal sebagaimana diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum RI (KPU RI), penghitungan suara di luar negeri sama sekali belum dilakukan. 

Menurut Wakil Pemimpin Redaksi Liputan6.com, Irna Gustiawati hoaks itu disebarkan dengan modus mengarang sendiri hasil penghitungan suara di sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS), menyelipkan link Liputan6.com, lalu disebarkan ke khayalak ramai. 

"Pembaca yang teliti tentu akan mengklik link Liputan6.com yang ditautkan itu, dan mendapati bahwa isi berita Liputan6.com itu sama sekali tidak menulis soal hasil perhitungan suara. Sementara pembaca yang tidak mengklik link itu mungkin akan percaya bahwa penghitungan suara itu memang bersumber dari liputan6.com," kata Irna dalam keterangan resminya, Senin (15/4/2019) .

Menyikapi hal ini, redaksi Liputan6.com langsung bertindak cepat ketika muncul informasi melalui aplikasi chat yang mencatut nama Liputan6.com ini. 

Irna Gustiawati mengecam penyalahgunaan artikel tersebut untuk menyebarkan hoaks. "Liputan6.com sebagai media yang selalu menjaga kepercayaan publik akan berkomitmen menulis berita sesuai fakta dan ikut serta melawan hoaks yang makin marak," kata Irna.

Hampir 19 tahun berdiri sebagai situs berita, Liputan6.com selalu menjaga kepercayaan publik dan berkomitmen serta ikut melawan hoaks yang bisa menganggu keadaban publik. 

Tanggal 14 April 2019, beredar lagi capture atas nama Harian Rakyat Kalbar, memuat hoaks hasil penghitungan suara itu dan menulis Liputan6.com sebagai sumber datanya. Padahal  empat hari sebelumnya, tanggal 10 April 2019, Liputan6.com lewat berita dan postingan berbagai akun media sosial sudah membantah dan menegaskan nama Liputan6.com dicatut. 

"Kami sungguh menyesalkan penulisan yang bersumber dari data hoaks itu dan mencatut nama Liputan6.com," ujar Irna.  

Pemimpin Redaksi Harian Rakyat Kalbar Minta Maaf

Pemimpin redaksi Koran Rakyat Kalbar Mohamad Iqbal telah meminta maaf kepada redaksi Liputan6.com. "Mohon maaf atas kesalahan yang terjadi," kata Iqbal lewat pesan singkat, seraya berjanji akan memuat ralat di media mereka atas berita hoaks yang mencatut Liputan6.com itu. 

Permohonan maaf juga mereka sampaikan lewat surat yang dikirimkan kepada Liputan6.com pada Senin petang, 15 April 2019. “Bersama ini kami memohon maaf kepada Legal Manager Kapanlagi Youniverse (KLY) beserta jajaran atas pemberitaan tersebut. Kami mengakui bahwa berita tersebut tanpa konfirmasi kepada pihak Liputan6.com dan ini merupakan kelalaian kami,” kata Muhamad Iqbal, Pemimpin Redaksi Harian Rakyat Kalbar.  

Wenseslaus Manggut, Content Director Kapan Lagi Youniverse (KLY) yang juga membawahi media Liputan6.com, menyayangkan media yang langsung mengutip artikel tanpa mengecek lagi akurasinya.

"Kami tentu menyesalkan media yang mengutip data hoaks itu dan menyebarkannya ke publik. Dan agar publik tidak percaya dengan berita hoaks ini, teman-teman di Koran Rakyat Kalbar perlu meralat dan secara resmi menyampaikan permintaan maaf kepada kami di media mereka. Dan semoga ini menjadi pelajaran berharga,” ujar Wenseslaus

Liputan6.com senantiasa menjunjung tinggi cara-cara kerja jurnalistik yang baik, memuliakan fakta, dan berkomitmen memerangi hoaks, yang berpotensi menganggu ketenangan kita bersama.

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Dewan Pers dan masuk dalam Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama 49 media massa lainnya di seluruh dunia. “Tentu saja kami berkewajiban menghargai dan memelihara kehormatan itu. Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi hoaks yang tersebar di masyarakat,” kata Wenseslaus. 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES