Ekonomi

Indonesia Negara Pertama di Dunia Kembangkan Minyak Sawit Jadi Bensin

Minggu, 14 April 2019 - 13:34 | 193.27k
Kelapa Sawit (FOTO: Cnn Indonesia)
Kelapa Sawit (FOTO: Cnn Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Indonesia menjadi negara pertama di dunia yang mengembangkan minyak kelapa sawit menjadi bahan bakar bensin melalui co-processing.

"Minyak sawit itu dicampurkan ke kilang dengan proses cracking, menggunakan katalis Merah Putih, yang juga merupakan produksi anak bangsa, dan akan menghasilkan bensin dan LPG di akhir proses," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral, Dadan Kusdiana, di depan mahasiswa peserta Workshop Pengembangan Bioenergi dan Energi Pedesaan Berbasis Energi Terbarukan di Institut Pertanian Bogor (IPB), Jumat (12/4/2019) lalu.

Sebagai salah satu produsen minyak sawit terbesar di dunia selain memanfaatkan sawit sebagai campuran bahan bakar minyak jenis solar, kini juga tengah mengembangkan penelitian pemanfaatan sawit untuk bahan bakar jenis bensin (gasolin) maupun LPG (Liquified Petroleum Gas). Untuk kepentingan itu melalui Pertamina, Balitbang Kementerian ESDM bekerjasama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB).

Dadan mengatakan, pemanfaatan sawit untuk bensin ini juga telah dilakukan di beberapa negara seperti di Amerika, Italia, dan UEA. "Namun yang mereka kembangkan bukan co-prosessing, tapi standalone, dari sawit menghasilkan bensin. Untuk co-processing ini kita yang pertama. Mereka membuat pabrik baru yang dapat mengolah langsung sawit dengan bensin sebagai salah satu produknya.," kata Dadan.

Kelebihan co-prosessing ini, kata Dadan, Indonesia masih bisa menggunakan kilang exsisting, sehingga lebih hemat dalam proses produksinya. "Yang digunakan adalah kilang eksisting, hanya ditambahkan proses di tengahnya untuk menghasilkan bensin dan LPG," imbuh Dadan.

Soal harganya nanti, lanjut Dadan, nantinya masih akan tergantung bensin dari harga bahan baku sawitnya. "Ada mekanisme yang saling menguntungkan pastinya. Bisa melalui intensif atau bentuk lain, karena kita tahu hingga saat ini bahwa harga minyak goreng selalu lebih mahal dari bahan bakar," tandas Dadan.

Selain Dadan Kusdiana, hadir pula sebagai pembicara pada workshop kerjasama Balitbang ESDM dan IPB kali ini, Pakar Bioenergi IPB Erliza Hambali dan Armansyah Tambunan, juga Direktur Penyaluran Dana BPDPKS Edi Wibowo dan pengurus Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia, Paulus Tjakrawan. 

Indonesia menjadi negara pertama di dunia yang mengembangkan minyak kelapa sawit menjadi bahan bakar bensin melalui co-processing. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES