Politik Jokowi-Makruf Amin

Cawapres KH Ma'ruf Amin Dorong Rekonsiliasi Antar Kedua Kubu Pendukung

Senin, 01 April 2019 - 15:02 | 39.15k
Cawapres nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin setibanya di Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur. (FOTO: Dokumen TIMES Indonesia).
Cawapres nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin setibanya di Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur. (FOTO: Dokumen TIMES Indonesia).

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Cawapres nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin menilai, rekonsiliasi antardua kubu pendukung kandidat sangat diperlukan, setelah Pilpres 2019 selesai. Wacana ini pernah muncul beberpa waktu lalu, Kiai Ma'ruf Amin menerima Katib Aam PBNU, sekaligus Anggota Dewan Pertimbangan Presiden atau Wantimpres, Yahya Cholil Staquf di kediamannya.

Menurut Kiai Ma'ruf, kalimat penutup capres 01, Jokowi maupun Prabowo pada debat Pilpres putaran keempat, kemarin menunjukkan kesepahaman itu. Bahwa, keduanya sebagai calon presiden, termasuk dirinya dan Cawapres Sandiaga Uno, tetap bersahabat, meski bertarung di Pilpres.

"Karena itu, kita tetap bersahabat. Bahkan, kalau nanti kami istilahnya menang, akan kita rangkul semua, akan kita utuhkan lagi sebagai bangsa. Efek Pilpres akan kita hilangkan, dan kita bangun bersama-sama. Itu amanat," kata Ma'ruf di Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (1/4/2019).

Mantan Rais Aam PBNU itu tak ingin pengelompokan di masyarakat terus meruncing, hanya karena berbeda pilihan politik. Kiai Ma’ruf Amin juga mengingatkan para elite, untuk menyampaikan pandangannya yang bersifat konstruktif, bukan menjadi pihak yang memicu permusuhan.

"Kita memang mencari kemenangan, pasti masing-masing ingin menang. Tetapi, tidak boleh mengobarkan permusuhan, perpecahan, dan perseteruan," tegas Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) nonaktif tersebut.

Wacana terkait rekonsiliasi sebenarnya sempat mencuat, ketika Kiai Ma'ruf menerima kedatangan Yahya Staquf. Perbincangan keduanya itu didasari kegelisahan, lantaran adanya gejala masyarakat terbelah akibat perbedaan pilihan politik.

Meski belum merinci langkah rekonsiliasi,  Kiai Ma'ruf dan Staquf sepakat membahas hal ini dengan serius sebelum kampanye selesai. "Ada sejumlah hal sangat mendasar yang beliau rasakan. Misalnya, adalah pentingnya membangun strategi ke arah rekonsiliasi yang harus dipikirkan sejak sekarang," kata Yahya saat itu.

Kiai Ma'ruf mengutarakan, niatnya jika terpilih bersama Jokowi, ia akan mengajak dialog kubu Prabowo dan duduk bersama membicarakan lima tahun ke depan.

"Supaya, nanti apapun hasilnya, dari kompetisi politik itu harus menjadi milik bersama. Itu yang menjadi pandangan yang paling mendasar yang harus diperhatikan," ucap KH Ma'ruf Amin saat menerima Katib Aam PBNU, sekaligus Anggota Dewan Pertimbangan Presiden atau Wantimpres, Yahya Cholil Staquf di kediamannya awal Januari 2019 lalu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin
Sumber : TIMES Jakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES