Peristiwa Internasional

Facebook Melarang Pujian dan Dukungan Nasionalisme Putih dan Separatisme Putih

Kamis, 28 Maret 2019 - 15:16 | 55.39k
ILUSTRASI. (Grafis: TIMES Indonesia)
ILUSTRASI. (Grafis: TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTAFacebook mengumumkan larangan pujian, dukungan dan representasi nasionalisme kulit putih dan separatisme kulit putih di platform media sosialnya, sebuah langkah yang mendapat persetujuan dari Selandia Baru, setelah peristiwa pembunuhan 50 orang di masjid.

Kelompok hak-hak sipil mengatakan bahwa raksasa media sosial itu gagal mengendalikan ekstremisme dan itu mendapat sorotan pada bulan ini. Ini karena seorang tersangka supremasi kulit putih menyiarkan serangannya di Christchurch, Selandia Baru.

Facebook, Twitter, dan Alphabet Inc mendapat tekanan untuk menghapus konten terkait supremasi kulit putih dan neo-Nazi dari platform mereka, termasuk berita-berita palsu dan jenis unggahan kasar lainnya.

Menanggapi hal itu, Facebook telah meningkatkan tim pengawasan konten dan menghapus halaman yang digunakan untuk mempromosikan gerakan yang menyokong aksi kelompok supremasi kulit putih.

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern, yang menyerukan agar paltform media sosial bertanggung jawab atas unggahan para penggunanya, mengatakan bahwa materi-materi yang dicakup oleh tindakan tersebbut seharusnya sudah dilarang sesuai aturan ujaran kebencian dalam Facebook.

"Setelah mengatakan itu, saya senang mereka memasukannya, dan mereka telah mengambil langkah, tetapi saya kira masih ada yang harus dibahas dengan masyarakat internasional mengenai apakah itu sudah cukup atau belum," ujarnya kepada media di Christchurch, sebagaimana dilansir dari Reuters, Kamis (28/3/2019).

"Ada pelajaran yang bisa dipetik di sini, di Christchurch, dan kami tidak ingin siapa pun harus mendapat pelajaran itu lagi," ucapnya.

Kebijakan baru itu akan diterapkan pada pekan depan, menurut Facebook dalam posting blog https://newsroom.fb.com/news/2019/03/standing-against-hate, dan akan berlaku pada aplikasi utama Facebook dan Instagram.

Facebook sudah lama melarang supremasi putih pada peraturan konten "kebencian" namun sebelumnya tidak menganggap nasionalis putih atau separatis sebagai rasis.

Facebook mengatakan akan mulai menghubungkan orang-orang yang mencari istilah yang terkait dengan supremasi kulit putih ke sebuah organisasi yang fokus membantu orang meninggalkan kelompok kebencian. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES