TIMESINDONESIA, JAKARTA – Google Indonesia melakukan serangkaian usaha untuk menambah keamanan dunia siber menjelang Pilpres 2019 yang akan berlangsung pada 17 April mendatang.
"Kami bekerja sama dengan pemerintah maupun lembaga non-pemerintahan," kata Kepala Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintahan Google Indonesia, Putri Alam, Rabu (27/3/2019) di Jakarta, dilansir dari antaranews.com.
Google mendorong situs-situs penting yang berkaitan dengan pemilu untuk mendaftar ke Project Shield, layanan keamanan siber gratis dari Jigsaw yang memakai teknologi dari Google, agar aman dari serangan Distributed Denial of Service atau DDoS.
Google Indonesia memperkirakan serangan DDoS akan marak menjelang 17 April nanti.
Menurut data Google Indonesia, situs yang sudah mendaftar ke Project Shield antara lain adalah situs resmi Komisi Pemilihan Umum, Badan Pengawas Pemilu, situs pengecekan fakta cekfakta.com, dan situs milik Perludem.
Google juga mengajak situs lain yang berkaitan dengan pemilu seperti media massa, organisasi hak asasi manusia, situs pemantau pemilu dan organisasi nirlaba lainnya untuk mendaftar ke Project Shield demi mendapatkan perlindungan tambahan.
Sementara itu, Google sedang menyiapkan halaman khusus untuk topik "Pemilihan Umum 2019" di platform Google News yang disusun berdasarkan berita terpopuler dari berbagai tema, mulai dari ekonomi, hukum hingga keamanan.
Google juga akan menampilkan konten hasil cek fakta dalam fitur "Liputan Lengkap".
"Konten yang akurat dan berkualitas menjadi perhatian kami," kata Putri.
Selain itu, Google pun sudah menyiapkan platform berbagi video, YouTube, untuk menampilkan konten-konten yang relevan dari saluran berita yang terverifikasi. YouTube juga menggandeng sejumlah kreator dan media massa untuk memberikan informasi mengenai Pemilu. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Rochmat Shobirin |
Sumber | : TIMES Jakarta |